Bisnis.com, JAKARTA - Rusia tidak menyesali keputusannya untuk mundur dari Dewan Eropa dan tidak akan kembali ke organisasi tersebut di masa mendatang.
Direktur Departemen Kerja Sama Eropa Kementerian Luar Negeri Rusia Nikolay Kobrinets mengatakan, Rusia yang keluar dari Dewan Eropa pada Maret 2022 kini menyadari bahwa hal tersebut menjadi pilihan yang sangat tepat.
Kobrinets menilai pihaknya kini telah memiliki prinsip yang berbeda dengan Dewan Eropa.
Menurutnya, organisasi tersebut telah mengorbankan prinsip penyatuan dan cita-cita demokrasi yang diproklamasikan oleh Piagam Dewan Eropa untuk kepentingan satu pihak saja.
"Dewan Eropa saat ini jauh dari apa yang dulu terjadi pada 1996. Standar ganda, kemunafikan, Russophobia (anti Rusia) adalah ciri khasnya sekarang," ujarnya dikutip dari TASS, Jumat (24/3/2023).
Seperti diketahui, Rusia resmi berhenti menjadi anggota Dewan Eropa pada 16 Maret 2022 atau beberapa saat sebelum organisasi tersebut mengumumkan keputusan resmi untuk mengusir Rusia akibat menginvasi ke Ukraina.
Baca Juga
Keputusan ini diambil setelah pemerintah Rusia menduga ada upaya negara-negara Barat untuk mengubah serta merusak prinsip yang dianut oleh organisasi tersebut.
Adapun, Rusia menjadi negara kedua yang memutuskan untuk meninggalkan organisasi yang bertugas menegakkan hak asasi manusia (HAM) dan supremasi hukum sejak pembentukannya pada 9 Desember 1974.
Keputusan itu diresmikan lewat simbolis penurunan dan pencopotan bendera Rusia di luar markas Dewan Eropa, Strasbourg, Prancis Timur, sekitar pukul 14.30 waktu setempat.