Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Israel menyerbu dan mengepung kamp pengungsi sebuah rumah dalam operasi di kota Jenin, Tepi Barat. Aksi ini menewaskan sedikitnya enam orang warga Palestina dan sembilan lainnya mengalami luka-luka.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan salah satu warga Palestina yang terbunuh diyakini bertanggung jawab atas pembunuhan seorang tentara Israel serta adik laki-lakinya di Huwara pada akhir Februari lalu.
Dilansir dari The Times of Israel pada Rabu (8/3/2023), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina melaporkan saat ini lima dari warga yang tewas adalah laki-laki dengan rentan usia 20-an, kemudian yang keenam ada seorang pria bernama Abdel Fattah Kharousha (49).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Ned Price mengutuk penyerbuan Israel do Jenin dan menyampaikan turut prihatin atas kekerasan yang terjadi di Tepi Barat.
"Israel mempunyai hak untuk membela rakyat dan wilayahnya dari segala bentuk agresi, termasuk dari kelompok teroris. Kami telah melihat terlalu banyak demonstrasi nyata dari ancaman teroris yang dihadapi Israel dalam beberapa hari terakhir," kata Ned.
Adapun, Pusat Medis Rambam di Haifa kembali melaporkan ada tiga petugas Israel terluka ringan hingga sedang dalam penyerbuan di Jenin itu.
Baca Juga
Tak hanya itu, media lokal memberitakan bahwa tentara Israel sempat mengepung sebuah rumah yang mereka yakini milik seorang yang melindungi anggota Hamas, seharusnya yang bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan warga sekitar.
Prajurit Israel memerintahkan agar rudal anti-tank ditembakkan ke rumah itu setelah orang-orang di dalamnya menolak untuk menyerah dan keluar.