Bisnis.com, PENAJAM PASER UTARA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan Persemaian Mentawir di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur yang ditargetkan mampu memproduksi 20 juta bibit tanaman per tahun.
Menurutnya, persemaian ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah untuk mendukung penghijauan, reboisasi, dan penghutanan di IKN.
"Ini akan memproduksi kurang lebih 20 juta bibit per tahun. Kalau [Persemaian] Rumpin di Bogor itu 6 juta, kalau ini memproduksi 20 juta bibit yang di sini," katanya saat meninjau Persemaian Mentawir di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).
Lebih lanjut, Presiden juga menyebut pembibitan di Persemaian Mentawir akan ditanam oleh tanaman-tanaman endemik Kalimantan, khususnya detrokapase, meranti, kamper, kapur, dan blangeran. Bahkan, beberapa pohon-pohon yang mulai di Kalimantan hilang seperti Sungkai juga akan ditanam kembali.
Dia menjelaskan bahwa apabila sebelumnya hanya ada satu jenis tanaman saja di kawasan IKN, maka dengan adanya persemaian tersebut diharapkan akan dihadirkan kembali berbagai jenis tanaman, pohon, dan buah-buahan di kawasan IKN.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan bahwa target produksi 20 juta bibit per tahun menjadi bukti Pemerintah terus mengedepankan aspek lingkungan dalam pembangunan IKN.
Baca Juga
Dengan demikian, Jokowi meminta semua pihak tak meragukan komitmen pemerintah dalam membangun Ibu Kota yang ramah lingkungan.
"Konsep besarnya komitmen kita kepada lingkungan itu dimulai dari sini. Jangan ada yang meragukan, 20 juta bibit disini, kalau pernah ke Rumpin, bisa bayangin kan? 6 juta, di sini 20 juta, besar sekali sehingga harus ada embung karena butuh air yang tidak sedikit," katanya.
Selain itu, dia menyebut bahwa nantinya produksi bibit tanaman di Persemaian Mentawir tak hanya untuk penanaman di IKN saja, tetapi juga wilayah di Pulau Kalimantan, khususnya yang harus dihutankan kembali.
"Yang di sini bukan hanya untuk Ibu Kota Nusantara. Sekali lagi, ini juga untuk Pulau Kalimantan yang misalnya, reklamasi, kawasan-kawasan bekas tambang, banyak sekali, lahan-lahan kritis, mau tidak mau harus dihutankan kembali," pungkas Jokowi.