Bisnis.com, SOLO - Turki diguncang gempa dahsyat pada 6 Februari 2023 lalu. Gempa tersebut meluluhlantahkan kota dan membuat ribuan orang kehilangan nyawa.
Ada satu teori menarik yang sampai saat ini masih dipercaya banyak orang. Teori tersebut menyebut ada peran AS terhadap gempa yang terjadi di Turki dan Suriah.
AS disebut telah menggunakan teknologi bernama HAARP atau High-frequency Active Auroral Research Program untuk membuat Turki dan Suriah diguncang gempa.
HAARP merupakan proyek bersama antara Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS pada tahun 1993. Kendali kemudian dialihkan ke University of Alaska Fairbanks (UAF) pada tahun 2015.
Namun semua itu hanya sebatas teori konspirasi, sebab tidak ada penelitian ilmiah yang bisa membuktikan teori tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Turki dan AS sempat bertemu tiga minggu sebelum gempa M 7.8 yang menguncang Suriah dan Turki terjadi.
Baca Juga
Pertemuan tersebut mempertemukan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, di Washington.
Dalam pertemuan tersebut, dua menteri luar negeri tersebut membahas tiga hal. Pertama adalah tentang perang Rusia vs Ukraina, masalah Suriah, dan rencana pembelian jet tempur F-16.
Pertemuan tertanggal 18 Januari 2023 itu mewakili kunjungan resmi pertama oleh diplomat top Turki sejak Presiden AS Joe Biden menjabat hampir dua tahun lalu.
Pada kesempatan tersebut, AS bahkan sempat memuji Turki atas beberapa tindakannya setelah invasi Rusia, khususnya mediasi pembicaraan koridor biji-bijian.