Bisnis.com, SOLO - Meskipun manuver yang dilakukan bikin rugi China, tapi AS berhasil pamer jet tempur F-22 Raptor kepada seluruh dunia.
Seperti diketahui, militer AS harus mengeluarkan F-22 Raptor untuk menembak jatuh balon yang diduga jadi media mata-mata China di langit Amerika.
Momen ketika jet tempur F-22 Raptor berhasil menembak balon mata-mata China tersebut dianggap menjadi salah satu kesuksesan alutsista Amerika Serikat.
“Menembak jatuh balon China memang merupakan penembakan udara-ke-udara pertama F-22,” kata Rebecca Grant, spesialis sistem Angkatan Udara dan presiden dari Riset Independen IRIS.
Wajar jika AS berbangga dengan hal tersebut, sebab ini adalah penembakan udara-ke-udara tertinggi yang pernah dilakukan oleh jet tempur F-22.
Bukan hanya untuk jet tempur F-22, The War Zone bahkan menyebut jika penembakan ini menjadi penembakan tertinggi yang pernah ada.
Baca Juga
Sebagai informasi, F-22 terbang sekitar 58.000 kaki atau 17.678m di lepas pantai Carolina Selatan.
Jet tempur ini kemudian menembakkan rudal AIM-9X Sidewinder ke balon yang melayang di antara 60.000 kaki atau 18.288m dan 65.000 kaki atau 19.812m.
Angka tersebut merupakan angkat tertinggi untuk sebuah penembakan yang pernah tercatat di militer AS.
Saat AS tengah full senyum dengan pencapaian mereka, China justru murka. Menurut Beijing, AS tidak seharusnya menembak balon yang melintas di langit mereka.
Sebab menurut klaim China, itu hanyalah bagian dari pesawat sipil yang gagal menjalankan fungsinya dan bukan mata-mata seperti yang dituduhkan AS.