Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas Perdamaian, Perwakilan Zelensky dan Joe Biden Singgung Pasokan Senjata

Perwakilan AS dan Zelensky bahas masalah perlindungan dan perdamaian untuk memperkuat pertahanan Ukraina.
Prajurit Ukraina berdiri di lokasi setelah serangan rudal Rusia di pasar di desa Shevchenkove, wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 9 Januari. Bloomberg/Sergey Bobok/AFP/Getty Images
Prajurit Ukraina berdiri di lokasi setelah serangan rudal Rusia di pasar di desa Shevchenkove, wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 9 Januari. Bloomberg/Sergey Bobok/AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andrey Yermak, dan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan membahas langkah-langkah untuk memperkuat perlindungan infrastruktur kritis dan perdamaian di Ukraina pada Senin (23/1/2023).

Kantor kepresidenan Ukraina melaporkan bahwa keduanya juga membahas terkait pasokan senjata dan perangkat keras untuk angkatan bersenjata Ukraina.

"Andrey Yermak memberi pengarahan kepada rekannya tentang situasi saat ini di garis depan dan tugas-tugas yang dihadapi pertahanan Ukraina," kata keterangan kantor kepresidenan.

Selain itu, penyediaan senjata dan perangkat keras untuk memenuhi kebutuhan tentara Ukraina juga turut disorot dalam perbincangan keduanya.

"Pentingnya menyediakan senjata dan perangkat keras bagi tentara Ukraina juga disorot," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Selasa (24/1/2023).

Lebih lanjut, keduanya juga berdiskusi terkait upaya untuk melakukan perlindungan infrastruktur kritis dan jaminan keamanan energi di Ukraina.

"Kedua belah pihak juga melanjutkan diskusi tentang cara memperdalam perlindungan infrastruktur kritis dan jaminan keamanan energi Ukraina," tambahnya.

Sementara itu, Yermak dan Sullivan membahas juga formula perdamaian, proposal yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan sanksi anti-Rusia.

Sebelumnya, Zelensky mengajukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan KTT perdamaian Rusia-Ukraina yang rencananya akan digelar di Markas Besar PBB. Meskipun rencana tersebut masih menjadi perdebatan bagi anggota PBB.

Hingga kini pun permintaan Zelensky untuk Rusia ini belum mendapat jawaban yang pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper