Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Was-was Militer China, Australia Percepat Beli Ranjau Laut U$700 Juta

Pemerintah Australia mempercepat untuk beli ranjau laut lantaran was-was dengan ekspansi militer China di Pasifik.
Feni Freycinetia Fitriani
Feni Freycinetia Fitriani - Bisnis.com 23 Januari 2023  |  08:51 WIB
Was-was Militer China, Australia Percepat Beli Ranjau Laut U$700 Juta
Ilustrasi kapal perang berlayar di samudra. JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Australia ingin mempercepat pembelian ranjau laut generasi baru untuk melindungi pelabuhannya di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pembangunan militer China dan pengaruh yang meluas di kawasan Pasifik.

Dikutip dari Bloomberg pada Senin (23/1/2023), Departemen Pertahanan Australia mengatakan ranjau laut "pintar" akan dapat membedakan antara sasaran militer dan kapal pengapalan lainnya serta menjadi "pencegah yang signifikan bagi agresor potensial.

Berita itu pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Nine Australia pada Senin (23/1/2023).

"Biayanya [pembelian ranjau laut] bisa mencapai 1 miliar dolar Australia atau US$700 juta, meskipun total akhir masih dianggap rahasia. Departemen tidak merilis informasi tentang biaya tambang," tulis surat kabar Nine Australia.

Pemerintah Australia telah berusaha untuk memperkuat pasukan militernya dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu melawan ekspansi militer China yang cepat di wilayah Pasifik.

Pada tahun lalu, setidaknya ada dua insiden konfrontasi yang dilaporkan antara pasukan Australia dan China, termasuk satu di lepas pantai utara Australia.

Pada saat yang sama, Beijing telah memperluas jejak diplomatiknya di Pasifik, menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon yang memungkinkan kapal perang China berlabuh hanya 2.000 kilometer (1.200 mil) dari daratan Australia.

Militer Australia saat ini sedang bernegosiasi dengan AS dan Inggris untuk memperoleh armada kapal selam nuklir pada 2040 sebagai bagian dari kemitraan keamanan AUKUS yang berjangkauan luas.

Namun, Pengumuman tentang desain kapal baru diharapkan dalam beberapa bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

australia china militer
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top