Bisnis.com, JAKARTA - Para pejabat tinggi keamanan nasional dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengumumkan rencana untuk memperkuat aliansi guna melawan ancaman dari Korea Utara (Korut) dan China.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan perjanjian itu akan memperdalam kerja sama di semua bidang, termasuk ruang angkasa, keamanan dunia maya, dan teknologi baru.
“Perjanjian ini telah menjadi landasan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, memastikan keamanan, kebebasan, dan kemakmuran rakyat kami dan orang-orang di seluruh kawasan,” klaim Blinken dikutip dari channelnewsasia.com, Kamis (12/1/2023).
AS dan Jepang berencana meningkatkan latihan militer bersama dalam upaya menghadapi ancaman dari Korea Utara dan agresivitas China.
Menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara setuju untuk menempatkan tentara AS di Pulau Okinawa, Jepang.
Sebelumnya, Jepang mengatakan akan segera mulai membangun sepasang landasan pacu di pulau kecil selatan Mageshima, termasuk pesawat tempur siluman F-35B, operasi amfibi, dan intersepsi rudal yang dimulai sekitar tahun 2027.
Baca Juga
Di situ nantinya pasukan militer AS dan Jepang akan melakukan latihan bersama
Pulau itu, di lepas pantai Barat Daya Kagoshima--pulau utama paling selatan Kyushu, akan menjadi pusat penyebaran pasukan dan pasokan amunisi jika terjadi konflik layaknya keadaan darurat di Taiwan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mencatat bahwa perjanjian antara negara dan Jepang akan menegaskan "komitmen kuat AS untuk melindungi Jepang dengan berbagai kemampuan, termasuk nuklir" dan menggarisbawahi bahwa Pasal 5 perjanjian itu berlaku untuk Kepulauan Senkaku.
Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti di pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Jumat (13/1/2023).
Pada Rabu (11/1/2023), Kishida juga sudah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, juga untuk memperkuat kerjasama militer dalam rangka menghadapi ancaman Korea Utara dan China.