Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Panas, AS Pertimbangkan Kirim Kendaraan Tempur Bradley ke Ukraina

Angkatan Darat AS mau mengirim kendaraan tempur agar bisa membantu Ukraina di medan perang.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (4/1/2023) mengatakan bahwa pengiriman kendaraan tempur Bradley ke Ukraina dipertimbangkan untuk membantu melawan invasi Rusia.

Adapun kendaraan lapis baja dengan senjata ampuh tersebut telah digunakan oleh Angkatan Darat AS untuk membawa pasukan di sekitar medan perang sejak pertengahan tahun 1980-an.

Angkatan Darat AS memiliki ribuan Bradley, yang nantinya dapat memberi Ukraina lebih banyak daya tembak di medan perang.

Akan tetapi, langkah Biden masih kurang untuk mengirim tank Abrams ke Ukraina, tank yang telah diminta sebelumnya oleh Ukraina, seperti dilansir dari CNA, Kamis (5/1/2023).

Meski begitu, belum dirinci seberapa banyak Bradley yang akan dikirim ke Ukraina, tetapi AS sedang mempersiapkan paket bantuan senjata lain yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Pada akhir bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Kongres AS bahwa bantuan puluhan miliar dolar yang telah disetujui untuk membantu memerangi invasi Rusia bukanlah amal, tetapi investasi dalam keamanan global.

AS telah mengirim sekitar US$21,3 miliar bantuan keamanan ke Kyiv saat konflik di Eropa sejak 1945 berlangsung, yang menewaskan puluhan ribu orang.

Selanjutnya, AS semakin banyak mengirim senjata yang lebih kuat ke Ukraina. Rudal anti-pesawat Stinger buatan Raytheon Technologies Corp, serta rudal anti-tank Javelin, digunakan untuk memukul mundur kemajuan Rusia. Lembing dibuat oleh perusahaan patungan Lockheed Martin Corp dan Raytheon.

Saat perang dengan Rusia berlangsung dan kebutuhan Ukraina meningkat, maka diperlukan sistem senjata yang lebih kompleks. Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS) dikirim ke Kyiv.

Adapun baru-baru ini, AS berjanji untuk mengirim sistem rudal Patriot untuk mengusir serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) Rusia, sedangkan pelatihan dan logistik lainnya masih perlu dikerjakan. 

Angkatan Darat AS sedang bekerja untuk memensiunkan armada Bradley-nya, dan sedang bekerja dengan industri untuk membangun penggantinya, serta berusaha untuk memodernisasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper