Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masindo Sebut Tantangan Budaya Sadar Risiko di Indonesia

Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) menilai terdapat sejumlah tantangan untuk membangun budaya sadar risiko di masyarakat.
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra (kiri) foto bersama Inspektur I Badan Riset dan Inovasi Nasional Arief Hadianto (kanan) dan Founder sekaligus CEO QM Financial, Ligwina Hananto (tengah), usai merayakan Hari Sadar Risiko Nasional 2022, di Jakarta, Kamis (15/12/2022). / Dok. Istimewa
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra (kiri) foto bersama Inspektur I Badan Riset dan Inovasi Nasional Arief Hadianto (kanan) dan Founder sekaligus CEO QM Financial, Ligwina Hananto (tengah), usai merayakan Hari Sadar Risiko Nasional 2022, di Jakarta, Kamis (15/12/2022). / Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) menilai terdapat sejumlah tantangan untuk membangun budaya sadar risiko di masyarakat Indonesia.

Ketua Masindo, Dimas Syailendra Ranadireksa, mengatakan penyebab utamanya antara lain kebiasaan mengesampingkan risiko, kurangnya pengetahuan, hingga misinformasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Bertepatan dengan satu tahun kehadiran Masindo di Indonesia, kami akan memasyarakatkan konsep sadar risiko melalui edukasi, diskusi publik, advokasi media, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah,” kata Dimas dalam keterangannya, Sabtu (17/12/2022).

Dia mencontohkan masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan helm saat berkendara. Padahal, helm diciptakan untuk melindungi diri dari berbagai risiko.

Tak hanya itu, masih banyak juga orang yang memiliki kebiasaan merokok, meski mereka tahu bahwa merokok itu berbahaya.

Sementara telah hadir produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, yang menerapkan konsep pengurangan risiko, bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan untuk berhenti merokok.

Menurutnya, perlu adanya kolaborasi aktif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menyebarluaskan informasi dan mengedukasi mengenai konsep sadar risiko.

Masindo mengadakan perayaan “Hari Sadar Risiko Nasional 2022” pada Kamis (15/12/2022), di Jakarta. Kegiatan ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya, dalam menyebarluaskan konsep sadar risiko bagi masyarakat.

Badan Riset dan Inovasi Nasional turut mendukung penerapan budaya risiko. Inspektur I BRIN, Arief Hadianto mengatakan semua aktivitas memiliki risiko. BRIN membentuk pedoman manajemen risiko yang disosialisasikan kepada seluruh unit melalui satuan tugas.

“Semua organisasi harus punya budaya sadar risiko. Kenapa perlu membangun budaya risiko? Karena risiko ini tidak terduga sehingga kesadaran terhadap risiko harus ditingkatkan,” kata Arief.

Budaya sadar risiko juga perlu dapat diimplementasikan dalam pengelolaan keuangan. Founder sekaligus CEO QM Financial, Ligwina Hananto, mengingatkan pentingnya sadar risiko dalam hal finansial. Dengan begitu, masyarakat dapat mengelola keuangan dan terhindar dari penipuan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper