Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diperlakukan Tidak Adil, Ribuan Karyawan Starbucks AS Pilih Mogok Kerja

Ribuan karyawan Starbucks di 90 gerai di Amerika Serikat (AS) putuskan untuk mogok kerja selama berhari-hari, karena diperlakukan tak adil.
Suasana gerai kopi Starbucks di San Francisco, California, AS, Kamis (22/7/2021) Bloomberg/David Paul Morris
Suasana gerai kopi Starbucks di San Francisco, California, AS, Kamis (22/7/2021) Bloomberg/David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Barista Starbucks Corp. di 60 lokasi di seluruh Amerika Serikat (AS) mulai mogok kerja di hari ketiga. Alasan dari aksi mogok ini lantaran perusahaan tolak melakukan tawar-menawar secara adil dengan toko-toko yang baru saja berserikat.

Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (17/12/2022), pihak penyelenggara mengatakan pemogokan tersebut melibatkan lebih dari 1.000 pekerja. Akibatnya, operasional toko terhenti selama tiga hari, di mana ini menjadi mogok kerja terlama yang pernah dilakukan oleh Starbucks Workers United.

Menurut serikat pekerja, karyawan di beberapa lokasi tidak berhenti bekerja selama tiga hari yang sama untuk mendukung upaya tersebut dengan mogok selama satu atau dua hari.

Pemogokan tersebut menggarisbawahi meningkatnya ketegangan antara toko kopi populer dan serikat pekerjanya, yang telah mencoba untuk mendapatkan kesepakatan tawar-menawar kolektif selama lebih dari setahun tanpa hasil.

Pemimpin kampanye serikat pekerja nasional Maggie Carter mengatakan pihaknya hanya ingin menunjukkan kepada Starbucks bahwa karyawan akan terus melakukan eskalasi sampai mereka menghormati hak kami untuk berorganisasi dan benar-benar datang ke meja perundingan dengan itikad baik.

"Selama Starbucks terus melawan kami, kami akan terus melawan," katanya.

Karena aksi tersebut, Starbucks turun sebanyak 1,9% di New York pada hari Jumat.

Juru bicara Starbucks Andrew Trull mengungkapkan, kekecewaan yang sangat disayangkan yang mengatakan serikat buruh terus menyebarkan klaim yang menyesatkan.

"Kami tetap fokus untuk bekerja sama dan terlibat secara bermakna dan langsung dengan serikat pekerja untuk menjadikan Starbucks perusahaan yang bekerja untuk semua orang." tuturnya.

Pihak perusahaan mengatakan pembicaraan kontrak serikat pekerja di tokonya di Knoxville, Tennessee, dimulai minggu lalu dan berakhir dalam beberapa menit ketika perwakilan perusahaan keluar karena perselisihan tentang keinginan serikat pekerja agar beberapa pekerja dapat berpartisipasi melalui Zoom.

Penyelenggara di seluruh negeri telah mendorong Starbucks untuk mendapatkan gaji yang lebih baik dan perlindungan terhadap pemotongan tunjangan, antara lain.

Lokasi Carter bukan bagian dari pemogokan, tapi dia membantu mengoordinasikan penghentian pekerjaan.

Anggota parlemen termasuk Senator Bernie Sanders mencuitkan dukungan mereka untuk pemogokan pada hari Jumat

"Saya berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan pekerja Starbucks yang mogok hari ini. Tidak masuk akal bahwa Howard Schultz seorang pria bernilai miliaran dolar melakukan semua upaya untuk menyangkal upah dan martabat yang layak dalam pekerjaan kepada para pekerja yang membantunya mengumpulkan kekayaannya," tulis Bernie Sanders di akun Twitter-nya, Kamis (16/12/2022).

Meskipun kampanye tersebut sejauh ini hanya mengorganisir sebagian kecil dari 9.000 lokasi Starbucks, aksi tersebut telah menyebar dengan cepat ke seluruh negara tahun ini.

Pasalnya, Starbucks membantu menginspirasi kemenangan pengorganisasian pertama yang serupa di perusahaan lain, seperti Apple Inc., Chipotle Mexican Grill Inc. dan Trader Joe's Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper