Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa tak sampai 20 persen rumah sakit umum daerah (RSUD) dari 514 kabupeten/kota yang ada di Indonesia, yang bisa melakukan operasi pemasangan ring jantung.
"Saya terkejut, Saya baru tahu yang bisa pasang ring, dari 514 kabupaten/kota, di bawah 100. Jadi masih banyak yang tidak bisa pasang ring," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/11/2022).
Padahal, dia menjelaskan, jantung merupakan salah satu penyakit utama yang menyebabkan kematian sekaligus menjadi beban tertinggi BPJS.
Tak hanya itu, jika seorang kena serangan jantung maka harus dipasang ring secepatnya atau dalam waktu 2x24 jam. Menkes mencontohkan, jika seseorang kena serangan jantung di Ambon maka harus dibawa ke Manado atau Makassar.
"Kita berdoa dia masih hidup, karena di Ambon enggak bisa pasang ring," ungkap Menkes.
Oleh karenanya, Budi mengatakan bahwa Kemenkes menargetkan agar setengah dari jumlah RSUD yang ada di seluruh kabupaten/kota, dapat melayani pemasangan ring jantung.
Baca Juga
"Karena kita melihat enggak bisa semua kabupaten/kota, jadi akhirnya kita pilih kabupaten-kabupaten/kota yang bisa memberikan akses secara cukup merata. Jadi kita lihat berdasarkan jaraknya," jelasnya.
Untuk mewujudkan itu, Menkes menyebutkan akan melakukan standardisasi alat di rumah sakit daerah pada kabupaten/kota yang telah dipilih.
Selain itu, Kemenkes akan mengalokasikan anggaran agar rumah sakit daerah tersebut memiliki dokter spesialis jantung.
"Kalau toh adapun alatnya, tapi enggak ada dokter spesialisnya, sama juga," ucap Menkes