Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Presiden China Xi Jinping dengan sebutan kakak besar dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan China yang digelar di Bali, Rabu (16/11/2022).
"Sekali lagi saya ingin menyampaikan selamat datang di Bali Presiden Xi Jinping dan senang sekali dapat menyambut kakak besar di Bali setelah pertemuan kita di Beijing," kata Jokowi dikutip dari Youtube Setpres, Rabu (16/11/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok.
Di sela-sela pertemuan bilateral, Jokowi dan Xi Jinping menyaksikan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara virtual dari Bali pada hari ini, Rabu (16/11/2022).
Presiden Jokowi dan Xi Jinping nampak duduk bersebelahan saat menyaksikan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) secara virtual. Kedua Kepala Negara kemudian menyaksikan video uji coba Kereta Cepat yang dikemudikan oleh Masinis bernama Mu Zhen dan Supriadi dari Stasiun Tegalluar, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, melaporkan perkembangan terkini proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Luhut menyebut progres proyek Kereta Cepat yang ditargetkan beroperasi Juni 2023, telah mencapai 80,4 persen. Dia menegaskan bahwa Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak boleh molor.
"Saya dan Menteri He Lifeng dari NDRC [National Development and Reform Commission] terus berkoordinasi dengan baik untuk memastikan penyelesaian proyek ini pada pertengahan tahun depan. Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Itu tekad saya pribadi untuk menyelesaikan [proyek] ini," kata Luhut dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).
Proyek tersebut, jelas Luhut, menjadi salah satu proyek utama dari Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative yang menjadi inisiasi China. Secara khusus, lanjutnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi landmark kerja sama strategis Indonesia dan China.
"Oleh karena itu pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh pada penyelesaian proyek ini, baik pada sisi kebijakan, finansial, sesuai dengan peraturan di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, proyek KCJB telah menjadi batu loncatan bagi sejumlah proyek strategis kerja sama kedua negara seperti Kawasan Industri Weda Bay, Morowali, Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara, dan lain-lain.