Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan nasional (national statement) pada Konferensi Tingkat Tinggi Conference of The Parties 27 (KTT COP27) di Sharm El-Sheikh, Mesir.
Dalam pernyataannya, Ma’ruf menegaskan tiga poin penting yang perlu dilakukan bersama oleh negara-negara di dunia dalam mengatasi perubahan iklim.
Pertama, Wapres menegaskan bahwa KTT COP 27 harus menjadi implementasi kesepakatan-kesepakatan yang akan dihasilkan dan yang telah dihasilkan dari KTT terdahulu.
"Satu tahun paska [KTT COP26] Glasgow, belum ada kemajuan global signifikan. Untuk itu COP 27 harus dimanfaatkan tidak hanya untuk majukan ambisi, namun juga implementasi. Termasuk pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang," ujarnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, poin penting kedua adalah implementasi kesepakatan tersebut hendaknya dilakukan sesuai dengan kapasitas dan keunggulan masing-masing negara.
Penyebabnya adalah setiap negara memiliki potensi yang berbeda dan potensi tersebut apabila dimaksimalkan dapat membawa hasil yang terbaik, bahkan dapat menjadi bantuan bagi negara lain yg memiliki keunggulan berbeda.
"Kita semua harus menjadi bagian dari solusi. Semua negara harus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing, dengan semangat burden-sharing [pembagian beban] bukan burden-shifting [pemindahan beban]. Negara yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lainnya," imbuhnya.
Ketiga, Wapred memaparkan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan Indonesia dalam upaya menurunkan emisi, di antaranya investasi untuk transisi energi, pendanaan untuk aksi iklim, dan meningkatkan target penurunan emisi.
Ke depan, Wapres menekankan langkah nyata seperti ini akan terus dilanjutkan, khususnya dalam keketuaan Indonesia pada KTT G20 dan Asean 2023.
"Sebagai Presidensi G20, Indonesia terus mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif. Ke depan, melalui Keketuaan Asean tahun 2023, Indonesia akan terus memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim," paparnya.
Menutup pernyataannya, kembali Ma’ruf mengajak seluruh negara di dunia untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Kita harus mengambil langkah konkret dan memperkuat kolaborasi berlandaskan dialog dan kepercayaan. Demi mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan," pungkas Ma’ruf.
Sebagai informasi, posisi Indonesia dalam KTT COP27 cukup strategis karena selain sebagai memimpin Presidensi KTT G20, pada 2023 Indonesia akan menjadi ketua Asean.
Sejak KTT COP26 hingga awal Oktober 2022, Indonesia telah melakukan langkah-langkah penting sebagai tindak lanjut, diantaranya memprioritaskan transisi energi berkelanjutan dalam agenda presidensi G20 Indonesia, mendorong operasionalisasi dari rencana (Forestry and Other Land Use/FOLU) net-sink 2030, dan meluncurkan country platform untuk pendanaan transisi energi. Di sektor energi, Indonesia juga telah mengembangkan peta jalan menuju pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060.
Diharapkan, kehadiran Indonesia dalam COP27 dapat mendorong tindakan nyata, memperkuat kolaborasi berdasarkan dialog untuk menciptakan dunia, yang lebih baik dan berkelanjutan.