Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia terpilih menjadi negara penyelenggaraan Asean Heritage Parks (AHP). Acara tersebut berlangsung di Hotel Novotel Bogor Golf Resort and Convention Center, Selasa (1/11/2022).
Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong menjelaskan AHP merupakan salah satu program percontohan dari Asean, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola kawasan yang kaya dengan keanekaragaman hayati.
Kegiatan ini juga sekaligus mempromosikan kerja sama antara negara-negara Anggota Asean (AMS) dalam melestarikan dan mengelola kawasan lindung.
"Sudah ada 51 AHP yang terdiri dari 33 kawasan terestrial, 9 kawasan laut, dan 9 kawasan lahan basah," jelas Alue Dohong, Selasa (1/11).
Guna memperkuat jaringan Asean Center for Biodiversity (ACB) sebagai AHP Sekretariat mengadakan AHP Konferensi setiap tiga tahun sekali.
Ditjen KSDAE KLHK sebagai national focal point CBD memiliki kesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan AHP ke-7.
Baca Juga
Acara yang mengusung tema 'Healing Nature and People: The Role of AHPS in Ecosystem Protection and Pandemic Recovery' turut dihadiri oleh 300 peserta dari berbagai negara Asean.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Director, Asean Centre for Biodiversity (ACB), Theresa Mundita S. Lim, mengungkapkan tujuan utama konferensi ini memperluas peran AHP dalam perlindungan ekosistem dan pemulihan pandemi, melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang perencanaan dan pelaksanaan ekosistem pengelolaan, restorasi strategi, dan membangun daya tahan.
"Pertemuan AHP Manajer menjadi peluang mempresentasikan pencapaian masing-masing AMS selama pengelolaan AHP, sehingga menjadi wadah diskusi dan berbagi pengalaman dalam mengelola AHP selama ini," pungkasnya.
Seperti diketahui ,pada AHP ketujuh ada Plenary Sesi dan Paralel Sesi. Planery sesi membahas 3 tema, mulai dari post 2020 global biodiversity framework (CBD Secretariat), the post-2020 target: prospect, issues and challenges for protected area dan advancing toward and more sustainable and resilien future.
Kemudian, enam tema dalam paralel sesi, terdiri dari protected Areas, human health and preventing future pandemic, sustainable Financing for AHPs, evaluating effectiveness of protected areas, ecoutourism, business and biodiveristy.