Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Segera Kirim Pesawat Pengebom Nuklir di Dekat Indonesia, Ada Apa?

Pengerahan pesawat pengebom nuklir Amerika Serikat akan semakin memperkeruh hubungan antara AS dengan China.
Dua pesawat tempur China J-11 dan satu pesawat pengebom H-6K berpatroli di wilayah udara antara China daratan dan Taiwan, Senin (10/2/2020).  Foto: Antara-Xinhua
Dua pesawat tempur China J-11 dan satu pesawat pengebom H-6K berpatroli di wilayah udara antara China daratan dan Taiwan, Senin (10/2/2020). Foto: Antara-Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan enam pesawat pengebom B-52 ke dekat Indonesia, yaitu ke utara Australia.

Pengerahan pesawat pengebom berkekuatan nuklir itu disinyalir akan memperkuat pangkalan udara di wilayah Australia Utara.

Melansir dari Australian Broadcasting Corp (ABC) yang telah dilaporkan pada Senin (31/10/2022), langkah ini dan selanjutnya akan semakin memperkeruh ketegangan dengan Beijing.

Atas kabar tersebut, fasilitas khusus akan didirikan di pangkalan udara terpencil Australia di Tindal, 300 km selatan Darwin, Ibu Kota Utara Australia.

Kantor Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles belum menanggapi kabar tersebut, dan tak berkomentar apapun.

ABC melaporkan bahwa AS telah menyusun rencana secara rinci yakni operasi skuadron selama musim kemarau di Northern Territory, yaitu pusat pemeliharaan yang lengkap dengan area untuk B-52.

Angkatan Udara AS dalam laporan juga menegaskan dalam pesannya, bahwa pasukannya memiliki kemampuan membom jarak jauh ke Australia, dengan kekuatan udara yang mematikan.

Adapun perlu diketahui, bahwa Northern Territory Australia sering menjadi tuan rumah kerja sama militer dengan Amerika Serikat. 

Ribuan marinir AS berputar di udara di atas wilayah itu setiap tahun untuk pelatihan dan latihan bersama, dan mulai pertama kali dilakukan sejak era Presiden AS, Barack Obama.

Pada awal tahun ini, AS mengerahkan empat bom B-52 ke pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.

Sedangkan pada tahun lalu, AS, Inggris, dan Australia telah membuat kesepakatan keamanan negara dengan memberi Australia teknologi kapal selam bertenaga nuklir. Hal itu membuat China geram.

Adapun dengan mengerahkan bom B-52 ke Australia, dapat berpotensi menyerang daratan China dan akan menjadi peringatan bagi Beijing.

Senior di Center for a New American Security yang berbasis di Washington, Becca Wasser mengatakan bahwa hal ini imbas dari seiring dengan tumbuhnya ketakutan akan serangan China terhadap Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper