Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obat Sirup, Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Dijual Bebas, Segini Harganya!

Etilen glikol dan dietilen glikol pada sirup menjadi sorotan karena diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut.
Obat sirup cair
Obat sirup cair

Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan senyawa etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat cair atau sirup menjadi sorotan karena diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia. Bahan kimia itu dijual bebas secara online.

Penggunaan senyawa EG dan DEG dalam obat-obatan sirup bagi anak-anak maupun dewasa, sejatinya telah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Adapun, senyawa-senyawa tersebut masih dapat ditemui keberadaannya sebagai zat pelarut pada obat sirup.

Dalam hal ini, BPOM juga telah menetapkan batas maksimal untuk kedua bahan tersebut yang disesuaikan dengan standar internasional.

Meskipun telah dilarang penggunaannya dalam obat-obatan sirup, penelusuran Bisnis, senyawa ED dan DEG ternyata masih diperjualbelikan secara bebas melalui sejumlah platform belanja online. Salah satunya adalah Shopee.

Melalui Shopee, kedua senyawa tersebut dijual dalam berbagai ukuran yang berbeda. Dimulai dari 100 ml, 250 ml, bahkan hingga 1 liter.

Untuk EG, dijual dengan harga termurah sebesar Rp237.000 untuk ukuran 100 ml dan harga tertinggi sebesar Rp661.500 untuk ukuran 1 liter.

Sedangkan untuk DEG, dijual dengan harga yang berkisar antara Rp255 ribu hingga Rp263 ribu untuk ukuran 5 liter. Masyarakat bahkan dapat membeli cairan DEG dengan berat hingga 225 kg melalui platform online belanja tersebut.

Senyawa EG dan DEG

Dilansir dari CDC, EG sendiri merupakan senyawa industri atau dapat disebut sebagai senyawa beracun yang kerap digunakan pada berbagai produk rumah tangga. Namun, senyawa tersebut juga dapat digunakan sebagai zat pelarut yang digunakan dalam bidang farmasi.

EG sebagai senyawa alkoholik ini tidak memiliki warna dan bau. Sebaliknya, cairan tersebut justru memiliki rasa manis, yang mana hal ini lah yang disebut-sebut sebagai alasan mengapa perusahaan farmasi masih menggunakan EG dan DEG pada obat dalam bentuk sirup.

Senyawa tersebut tidak hanya dapat menyebabkan efek samping jika dikonsumsi, tetapi juga dapat menyebar melalui udara, air, bahkan hingga pada sayur-sayuran yang sebelumnya telah disiramkan oleh pupuk cair yang mengandung EG.

Sementara itu, sama seperti EG, senyawa DEG juga merupakan zat pelarut yang sering digunakan untuk keperluan industri rumah tangga. Senyawa tersebut juga tidak berbau ataupun berawarna.

DEG sendiri disebut sebagai bahan kimia yang berguna untuk berbagai kebutuhan industri lantaran senyawa tersebut memiliki sifat yang larut dalam air dan higroskopis atau menyerap air dari lingkungan.

Meskipun kedua senyawa ini telah dinyatakan memiliki berbagai fungsi bagi kehidupan manusia, baik EG maupun DEG ternyata dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan manusia, terlebih lagi pada anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper