Bisnis.com, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan tidak akan tergesa-gesa untuk menetapkan akhir pandemi seperti yang bakal dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wiku menuturkan bahwa pemerintah masih terus berhati-hati dalam menafsirkan arti akhir pandemi Covid-19.
Menurut Wiku pihaknya juga perlu mematangkan kesiapan seluruh elemen masyarakat maupun pemerintahan dalam menyambut fase endemi, termasuk dalam cakupan vaksinasi ketiga atau booster Covid-19.
"Kita perlu berhati-hati dalam memaknai akhir pandemi. Kita perlu melihat perspektif yang lebih luas dan dalam dari aspek kesiapan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahnya," terang Wiku dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (25/9/2022).
Menurut Wiku, cakupan vaksinasi booster yang hingga saat ini masih berada di angka 26,90 persen itu masih menjadi kendala utama bagi Indonesia dalam menyatakan kemenangannya atas penyebaran virus Corona.
Vaksin booster yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai syarat perjalanan sejak 25 Agustus 2022 tersebut nyatanya belum memberikan dampak yang besar atas kenaikan jumlah penerima booster Covid-19 di Indonesia. Wiku mengungkapkan, kenaikannya bahkan kurang dari 1 persen.
"Sejak diberlakukan program booster pada awal tahun, menuju akhir tahun ini cakupannya baru 26 persen. Pengaturan wajib booster juga belum mampu menaikan cakupan vaksin booster secara signifikan ditandai dengan kenaikan kurang dari 1 persen," terang Wiku.
Sedangkan untuk dapat berhasil masuk ke dalam fase endemi, Indonesia setidaknya harus meningkatkan cakupan vaksin booster hingga di atas 50 persen. Hal ini sesuai dengan anjuran yang telah ditetapkan oleh WHO.
Di sisi lain, kehati-hatian pemerintah dalam merespons kabar berakhirnya pandemi Covid-19 yang sebelumnya telah dideklarasikan oleh sejumlah negara itu juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada beberapa waktu lalu.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya tentu masih akan menunggu keputusan akhir dari WHO dalam proses peralihan dari fase pandemi ke endemi. Karenanya, WHO adalah satu-satunya pihak yang dapat menyatakan waktu berakhirnya fase pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
"Pandemi ini kan terjadi di seluruh dunia dan yang bisa memberikan statement pandemi selesai itu WHO. Indonesia saya kira harus hati-hati, tetap harus waspada, tidak harus tergesa-gesa," jelasnya kepada wartawan di Gerbang Tol Gabus, Tambun Utara, Selasa (20/9/2022).
Jokowi juga mengimbau masyakarat maupun pemerintah untuk tetap waspada atas potensi munculnya gelombang baru Covid-19 di masa yang akan datang. Kasus konfirmasi positif yang masih mengalami kenaikan, ujarnya, tentu masih mengharuskan seluruh pihak untuk terus mengetatkan protokol kesehatan dan kewaspadaan atas penyebaran Covid-19.