Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya melakukan pembicaraan tatap muka dengan Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid pada Selasa (20/92022) di New York, Amerika Serikat (AS).
Pertemuan yang dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 itu menjadi pertemuan tatap muka pertama Erdogan dengan seorang PM Israel sejak dimulainya Perang Gaza pada 2008 silam.
Melansir dari Al Jazeera, kedua negara ini mulai memulihkan hubungan diplomatiknya pada Agustus 2022, yang juga termasuk dengan pertukaran duta besar.
Di dalam pertemuan tersebut, Lapid mengajukan permohonan kepada Erdogan untuk membebaskan empat warga negara Israel yang hilang di jalur Gaza. Mereka dikabarkan masih ditahan oleh kelompok Hamas.
Lapid juga menyampaikan terima kasih kepada Erdogan terkait kerja sama intelijen yang dijalin oleh kedua negara dalam mengatasi rencana Iran untuk melakukan penyerangan kepada Turki.
Seperti yang diketahui, hubungan antar kedua negara tersebut mulai memanas sejak dimulainya Perang Gaza pada 2008.
Baca Juga
Kematian sembilan warga Turki dalam serangan Israel pada tahun 2010 di kapal bantuan Turki Mavi Marmara semakin merenggangkan hubungan di antara keduanya.
Melansir dari Times of Israel, pada tahun 2010, Erdogan bahkan sempat menjadi salah satu kritikus terkeras bagi Israel. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa hubungan antara Turki dan Israel tidak sepenuhnya terputus. Karenanya, kedua negara memiliki hubungan perdagangan dan pariwisata bilateral yang sangat menjanjikan.
Pada tahun 2021, hubungan di antara kedua negara dikabarkan perlahan membaik. Hal ini dibuktikan dengan pertukaran pesan pribadi antara Erdogan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Hubungan yang menghangat tersebut juga terlihat dari langkah Erdagon untuk membatasi kritik kerasnya terhadap Israel selama dirinya menyampaikan pidatonya di depan Majelis Umum PBB beberapa jam sebelum pertemuannya dengan Lapid.