Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Ukraina Kuasai Luhansk, Pasukan Rusia Kocar-kacir

Ukraina berhasil merebut kembali sebuah desa yang dekat dengan kota timur Lysychansk.
Tentara Ukraina Kuasai Luhansk, Pasukan Rusia Kocar-kacir / Antara
Tentara Ukraina Kuasai Luhansk, Pasukan Rusia Kocar-kacir / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina berhasil merebut kembali sebuah desa yang dekat dengan kota timur Lysychansk. Dengan demikian, Rusia tidak lagi memiliki kendali penuh atas wilayah Luhansk sebagai salah satu tujuan perang utama Vladimir Putin.

Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai mengatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah mengendalikan sepenuhnya Bilohorivka dan kota itu adalah pinggiran Lysychansk.

"Segera kami akan mengusir Rusia ini keluar dari sana dengan sapu. Selangkah demi selangkah, sentimeter demi sentimeter, kami akan membebaskan seluruh tanah kami dari penjajah ," katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (20/9/2022).

Rekaman video yang dibagikan di Telegram menunjukkan tentara Ukraina berpatroli dengan berjalan kaki di jalan yang rusak. Pasukan Rusia telah menduduki seluruh provinsi Luhansk selama 2,5 bulan terakhir.

Seusai pertempuran yang panjang dan melelahkan, staf umum Ukraina memutuskan untuk mundur pada bulan Juli dari kota Sievierdonetsk dan Lysychansk.

Selama 12 hari terakhir, resimen Ukraina di timur laut telah melakukan serangan balasan yang menakjubkan dan membebaskan lebih dari 300 permukiman di seluruh wilayah Kharkiv dan memaksa unit Rusia melarikan diri dalam keadaan kacau balau.

Pada Maret, Putin mengatakan wilayah itu adalah tujuan dari operasi militer khusus di Ukraina setelah usahanya yang gagal untuk merebut ibu kota, Kyiv.

Selama akhir pekan, pasukan Rusia menembaki kota Kupiansk dari posisi pertahanan baru yang dibangun dengan tergesa-gesa di sebelah timur Sungai Oskil. Ratusan orang pun dievakuasi.

Pemerintah Ukraina mengatakan, telah menguasai seluruh kota pada hari Jumat dan menyeberang dengan kendaraan amfibi di atas jembatan ponton ke tepi kiri sungai.

Seorang pejabat mengatakan bahwa 200 tentara Rusia tewas dalam serangan pada hari Minggu ketika sebuah rudal menghantam bekas halte bus tempat mereka bermarkas di kota garis depan Svatove.

Menurut Institute for the Study of War, Rusia gagal mengirim bala bantuan. Sekarang Rusia berada di bawah tekanan dan rentan terhadap serangan balasan lebih lanjut, menurut lembaga thinktank itu.

Gubernur Haidai mengatakan para pemimpin Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan diri mulai panik. Banyak laporan tentang regu peculik yang menahan orang-orang di jalan dan memasukkan mereka ke dalam tentara.

"Komunikasi seluler dan internet macet untuk mencegah orang mengetahui tentang kemunduran militer Moskow," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper