Bisnis.com, SOLO - Konflik yang terjadi antara Rusia vs Ukraina membuat Indonesia memiliki pandangan baru tentang pesawat tempur buatan Kremlin.
Sepert diketahui, Indonesia pernah berniat membeli salah satu pesawat tempur buatan Rusia jenis Su-35.
Akan tetapi, rencana tersebut batal karena sejumlah alasan. Selain Indonesia, Mesir juga menjadi negara lainnya yang sempat tertarik mendatangkan Sukhoi 35 ini.
Beruntung bagi Indonesia dan Mesir karena rencana mereka batal, sebab sejak perang Rusia vs Ukraina, reputasi Su-35 hancur lebur.
Militer Ukraina telah berbicara tentang kemampuan bertahan Su-35 yang buruk. Mereka juga mengatakan jika pesawat ini tidak efektif dan teknologinya tidak dapat diandalkan.
Dalam briefing ke Pusat Media Ukraina pada 11 Agustus, Brig, Jenderal Oleksiy Gromov, wakil kepala Staf Umum Ukraina, membeberkan beberapa hal di sektor penerbangan Rusia, termasuk tentang kelemahan Su-35 ini.
Baca Juga
Deputi mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah menembak jatuh 24 Su-35 selama pertempuran.
Jumlah ini, bagaimanapun, diperdebatkan karen, pada pertengahan Agustus, media visual hanya melaporkan hilangnya satu atau mungkin dua Su-35 di Ukraina.
Untuk mengatasi hal tersebut, Rusia kini berencana membangun proyek pengembangan Su-35 menjadi Su-35s.
Pesawat ini akan diproduksi di fasilitas pesawat Komsomolsk-on-Amur (KnAAZ) di wilayah Timur Jauh Rusia.
Namun menurut laporan, Rusia akan kembali menghadapi masalah dalam pemasaran Su-35s ini karena AS akan menerapkan sanksi terhadap negara manapun yang bekerjasama dengan Rusia.