Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 Jokowi: Jangan Berharap Perang Rusia-Ukraina Selesai Bulan Depan

Jokowi mengatakan, perang Rus vs Ukraina masih berlangsung lama, sehingga jangan berharap selesai bulan depan.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) seusai usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) seusai usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perang Rus vs Ukraina masih berlangsung lama, sehingga jangan berharap selesai bulan depan.

Menurut Jokowi, sulit mengajak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan dialog bersama.

"Setelah saya bertemu kedua presiden itu, saya menyimpulkan keadaan [perang] ini akan berjalan masih lama. Jangan berharap perang [Rusia-Ukraina] besok atau bulan depan selesai, sebab sangat tidak mudah, mendorong agar terjadi dialog saja, menyiapkan ruang dialog saja sangat-sangat sulit sekali,” ujarnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang disiarkan daring, Rabu (7/9/2022).

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya menyiasati untuk mengubah arah perbincangan dengan Zelensky dan Putin untuk lebih membahas kepada topik krisis pangan.

Alhasil, disebutnya ada titik temu antara kedua Kepala Negara.

"Putin menyampaikan, karena Zelensky menyampaikan kebutuhan ekspor stok kira-kira 22 juta ton gandum dan panen baru 55 juta ton gandum harus keluar Ukraina tapi tidak bisa keluar karena masalah jaminan keamanan Rusia dan itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin. Dan saya jamin tidak masalah. Saya sampaikan ke media boleh? Silakan," katanya menirukan ujaran Putin.

Selanjutnya, dia menyampaikan bahwa sekitar dua hingga tiga hari kemudian ada kapal yang keluar dari Odessa (Ukraina) ke Istambul (Turki) sehingga merujuk dari kondisi tersebut, Jokowi meyakini bahwa perang masih akan lama terjadi.

Kemudian, dampak kenaikan harga pangan diperkirakan akan melanda seluruh negara.

“Artinya, perang masih lama menghitungkan sangat sulit mau imbasnya ke mana, ke mana lagi? Kenaikan harga pangan di seluruh negara, energi iya, gas sampai 5 kali [lipat naik] dan minyak sampai 2 kali [lipat naik], terus berimbah ke mana lagi? ke keuangan? Iya juga sejauh mana mempengaruhi growth? inflasi? Negara mana yang kena? ini harus hati-hati betul, tidak bisa kita hanya bicara makro saja, mikro juga lebih penting lagi detil satu per satu harus dikupas,” tuturnya.

Jokowi pun mengajak agar seluruh pihak masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemegang kebijakan dapat mengubah mindset bahwa ekonomi dunia, geopolitik dunia tengah berubah, bahkan sudah berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper