Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benarkah Korea Utara Sudah Bebas Covid-19?

Korea Utara menyatakan kemenangannya atas Covid-19 awal pekan ini, hanya beberapa bulan setelah mengumumkan kasus pertamanya pada Mei lalu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memimpin pertemuan Sekretariat Komite Sentral Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, Senin (27/6/2022). Reuters/KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memimpin pertemuan Sekretariat Komite Sentral Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, Senin (27/6/2022). Reuters/KCNA

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) mencabut aturan mengenakan masker dan melonggarkan peraturan pembatasan kegiatan masyarakat, beberapa hari setelah Kim Jong-un menyatakan 'kemenangan' atas Covid-19.

Kabar tersebut disampaikan oleh media setempat pada hari ini, Sabtu (13/8/2022).

Pyongyang awal pekan ini menyalahkan Seoul sebagai penyebab wabah Covid-19 di wilayahnya dan mengancam akan memusnahkan pihak berwenang Korea Selatan, jika perlu.

Pembatasan mobilitas masyarakat di negara itu telah dilonggarkan. Pasalnya, Kim Jong-un mengklaim krisis kesehatan yang terjadi di negaranya telah 'dijinakkan' dan seluruh wilayah telah bebas dari virus ganas dalam waktu singkat, sebagaimana diberitakan kantor berita Korea Central News Agency (KCNA) Pyongyang, melansir CNA, Sabtu (13/8/2022).

Korea Utara menyatakan kemenangannya atas Covid-19 awal pekan ini, hanya beberapa bulan setelah mengumumkan kasus pertamanya pada Mei lalu.

Pembatasan mobilitas dan tindakan anti virus lainnya juga dicabut, kecuali untuk wilayah perbatasan. Kendati demikian, masyarakat dengan gejala penyakit pernapasan disarankan untuk memakai masker dan masyarakat Korea Utara diminta untuk tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak normal, yang tampaknya mengacu pada selebaran propaganda dari Korea Selatan.

Terlepas dari larangan yang mulai berlaku sejak 2021, para aktivis Korea Selatan selama bertahun-tahun telah menerbangkan balon yang membawa selebaran propaganda melintasi perbatasan. Tindakan ini sudah lama mendapatkan protes dari Korea Utara.

Kim Yo-jong, saudara perempuan Kim Jong-un, pada Rabu (10/8/2022) menyalahkan kegiatan tersebut dan menuding kegiatan itu telah membawa wabah Covid-19 ke negaranya, dan bersumpah akan melakukan pembalasan mematikan terhadap Seoul.

Kim Yo-jong juga menyebutkan bahwa dirinya sendiri jatuh sakit selama wabah tersebut dan mengalami demam tinggi.

Korea Utara telah mencatat hampir 4,8 juta kasus demam, sementara hanya sedikit dari mereka yang teridentifikasi terjangkit Covid-19 sejak April lalu, dengan hanya 74 kasus kematian, menurut KCNA.

Para ahli termasuk WHO telah lama mempertanyakan statistik Covid-19 Pyongyang dan mengklaim telah mengendalikan wabah tersebut.

Asal tahu saja, Korea Utara merupakan salah satu dari sekian negara dengan sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia, dengan fasilitas rumah sakit yang tidak lengkap, menurut para ahli.

Seoul NK News mencatat ada keraguan mengenai Korea Utara yang disebut telah memvaksinasi beberapa penduduk dari 26 juta penduduknya, meskipun negara tersebut mungkin telah menerima beberapa vaksin dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper