Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Vs Ukraina: Sekjen PBB Serukan Zona Demiliterisasi

Serangan di pembangkit nuklir Ukraina mendorong Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan zona demiliterisasi di tengah kekhawatiran akan terjadi bencana.
Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters
Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Serangan di pembangkit nuklir Ukraina mendorong Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan zona demiliterisasi di tengah kekhawatiran akan terjadi bencana.

Dikutip dari Channelnewsasia.com, Jumat (12/8/2022), Rusia dan Ukraina saling tuduh menembak pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa pada Kamis (11/8/2022).

Badan Energi Atom Ukraina mengatakan kompleks Zaporizhzhia dihantam lima kali pada Kamis (11/8/2022), termasuk di dekat tempat penyimpanan bahan radioaktif.

Pejabat yang ditunjuk Rusia mengatakan Ukraina menembaki pabrik itu dua kali, mengganggu pergantian shift, kata kantor berita Rusia TASS.

Dewan Keamanan PBB bertemu pada hari Kamis (11/8/2022) untuk membahas situasi tersebut. Sekretaris Jenderal Antonio Guterres meminta kedua belah pihak untuk menghentikan semua pertempuran di dekat pabrik.

Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun. Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan di tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu, kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

Rusia merebut Zaporizhzhia pada Maret setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Pabrik, di dekat garis depan pertempuran dipegang oleh pasukan Rusia dan dioperasikan oleh pekerja Ukraina.

Pada pertemuan Dewan Keamanan, Amerika Serikat mendukung seruan untuk zona demiliterisasi dan mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengunjungi lokasi tersebut.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan dunia sedang didorong "ke ambang bencana nuklir, sebanding dengan skala Chornobyl."

Dia mengatakan para pejabat IAEA bisa mengunjungi lokasi itu secepatnya bulan ini. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan dari kedua belah pihak tentang keadaan di pabrik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuntut Rusia mengembalikan pembangkit nuklir itu ke kendali Ukraina.

"Hanya penarikan penuh Rusia ... dan pemulihan kendali penuh Ukraina atas situasi di sekitar stasiun yang dapat menjamin dimulainya kembali keamanan nuklir untuk seluruh Eropa," katanya dalam sebuah pidato video.

Kyiv dan Moskow sebelumnya saling menyalahkan atas serangan di lokasi tersebut. Ukraina juga menuduh Rusia menembakkan roket ke kota-kota Ukraina dari sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang direbut karena mengetahui akan berisiko bagi Ukraina untuk membalas tembakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper