Bisnis.com, JAKARTA – Seorang tewas ketika pangkalan udara Rusia di dekat resor tepi laut di semenanjung Krimea yang dianeksasi diguncang ledakan. Moskow mengklaim ledakan berasal dari amunisi yang disimpan, bukan hasil dari serangan apa pun.
Saksi mata mengatakan bahwa mereka telah mendengar setidaknya 12 ledakan sekitar pukul 15.20 waktu setempat (12.20 GMT) dari pangkalan udara Saky dekat Novofedorivka di pantai barat semenanjung itu, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Dikutip dari Channelnewsasia, Rabu (10/8/2022), pangkalan udara itu digunakan Rusia sebagai landasan untuk meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Krimea, tujuan liburan bagi banyak orang Rusia, sejauh ini terhindar dari pemboman dan pertempuran artileri yang dialami daerah lain di Ukraina timur dan selatan.
Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras bahwa "ledakan beberapa gudang amunisi penerbangan" telah menyebabkan ledakan, dan awalnya mengatakan bahwa tidak ada yang terluka.
Ditegaskan, tidak ada serangan dan tidak ada peralatan penerbangan yang rusak.
Baca Juga
Ditanya apakah Ukraina bertanggung jawab atas ledakan itu, ajudan Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan kepada saluran televisi online Dozhd: "Tentu saja tidak. Apa yang harus kami lakukan dengan ini?"
Moskow dapat menuduh Kyiv melanggar garis merah jika Ukraina mengakui telah menyerang wilayah yang dianggap Rusia miliknya.
Podolyak, penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, menyebut bahwa ledakan itu bisa jadi karena ketidakmampuan Rusia atau serangan oleh partisan.
"Orang-orang yang hidup di bawah pendudukan memahami bahwa pendudukan akan segera berakhir," katanya.
Kantor berita Rusia mengutip sumber kementerian yang tidak disebutkan namanya mengatakan: "Hanya pelanggaran persyaratan keselamatan sebagai alasan utama ledakan beberapa gudang amunisi di lapangan terbang Saky."
"Tidak ada tanda-tanda, bukti atau, bahkan lebih sedikit, fakta (untuk menunjukkan) dampak yang disengaja pada gudang amunisi," kata sumber itu.
Departemen Kesehatan Krimea mengatakan bahwa satu warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka.