Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Vs Ukraina: Biden Teken Ratifikasi Finlandia dan Swedia Gabung ke NATO

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani ratifikasi usulan Finlandia dan Swedia bergabung ke NATO.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah acara tentang memerangi kejahatan ghost gun atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 April 2022./Antara
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah acara tentang memerangi kejahatan ghost gun atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 April 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani ratifikasi usulan Finlandia dan Swedia bergabung ke NATO.

Dengan bergabungnya kedua negara itu, maka aliansi Barat menghadapi invasi Rusia ke Ukraina lebih luas.

Biden mengatakan, bahwa kedua negara Eropa utara akan menjadi "sekutu baru yang kuat, andal dan sangat mampu" dengan membuat "komitmen suci" untuk pertahanan bersama dalam aliansi transatlantik yang dipimpin AS, Selasa (9/8/2022).

Awal bulan ini, Senat AS memberikan suara 95-1 mendukung aksesi negara-negara Nordik, menjadikan Amerika Serikat sebagai negara ke-23 dari 30 negara NATO yang memberikan dukungan resmi. Dukungan bulat diperlukan untuk keanggotaan baru.

Biden, yang telah menjadikan pemulihan aliansi tradisional AS sebagai landasan pemerintahannya setelah langkah Donald Trump untuk memutuskan hubungan di seluruh dunia, memuji NATO sebagai "fondasi keamanan Amerika".

"Amerika Serikat berkomitmen pada aliansi transatlantik," ujarnya dikutip dari Channelnewsasia.com, Rabu (10/8/2022).

Biden juga memuji Finlandia dan Swedia, dengan mengatakan keduanya memiliki "lembaga demokrasi yang kuat, militer yang kuat dan ekonomi yang kuat dan transparan" yang sekarang akan mendukung NATO.

Rusia, Presiden Vladimir Putin menghancurkan perdamaian dan keamanan di Eropa dengan menginvasi Ukraina, kata Biden.

"Putin mengira dia bisa memisahkan kita ... Sebaliknya, dia mendapatkan apa yang tidak dia inginkan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper