Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbahaya! AS Minta Rusia Hentikan Aktivitas Militer di Pembangkit Nuklir Ukraina

AS meminta Rusia menghentikan semua operasi militer di sekitar fasilitas nuklir Ukraina karena dinilai sangat membahayakan.
AS meminta Rusia menghentikan semua operasi militer di sekitar fasilitas nuklir Ukraina karena dinilai sangat membahayakan./Antara
AS meminta Rusia menghentikan semua operasi militer di sekitar fasilitas nuklir Ukraina karena dinilai sangat membahayakan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) meminta Rusia menghentikan semua operasi militer di sekitar fasilitas nuklir Ukraina karena dinilai sangat membahayakan.

"Berperang di dekat pembangkit nuklir itu berbahaya," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dikutip dari ChannelNewsAsia, Selasa (9/8/2022). 

Dia juga meminta Rusia untuk mengembalikan kendali penuh fasilitas nuklit itu ke Ukraina. 

Zaporizhzhia, kompleks tenaga atom terbesar di Eropa, diduduki oleh Rusia pada awal invasi dan pertempuran baru-baru ini di sana telah menimbulkan kekhawatiran akan kecelakaan nuklir.

Jean-Pierre mengatakan Amerika Serikat terus memantau dengan cermat situasi di fasilitas itu, termaduk sensor radiasi yang untungnya tetap normal pascaaktivitas militer di sana. 

"Kami juga mengetahui laporan perlakuan buruk terhadap staf [pembangkit] dan kami memuji otoritas dan operator Ukraina atas komitmen mereka terhadap keselamatan dan keamanan nuklir dalam situasi sulit," katanya. 

Juru bicara Gedung Putih itu menambahkan bahwa Amerika Serikat mendukung upaya pengawas nuklir PBB, yakni Badan Energi Atom Internasional, untuk membantu Ukraina dengan langkah-langkah keselamatan dan keamanan nuklir.

Ukraina menyerukan pada hari Senin untuk pembentukan zona demiliterisasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina timur. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi serangan yang merusak beberapa struktur sehingga memaksa penutupan reaktor.

"Yang perlu dilakukan adalah menyingkirkan pasukan pendudukan dari stasiun dan membuat zona de-militerisasi di wilayah stasiun," kata Petro Kotin, presiden perusahaan energi nuklir Ukraina, Energoatom.

Pertempuran baru-baru ini di kawasan pembangkit nuklir itu telah mendorong IAEA untuk memperingatkan risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir.

Kremlin pada hari Senin menuduh pasukan Ukraina menembaki pabrik Zaporizhzhia dan memperingatkan potensi bencana bagi Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper