Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mengandeng Bisnis Indonesia Gagaskreasitama untuk meningkatkan literasi kepenulisan bagi sedikitnya 330 orang analis dan bidang hubungan masyarakat (humas) di lingkungan kementerian tersebut.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan para analis dan jajaran humas untuk menjelaskan kepada publik tentang kebijakan politik anggaran pemerintah dalam mengelola keuangan negara untuk mengiatkan pembangunan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari menjelaskan workshop kepenulisan ini diikuti oleh para analis dan bagian humas di kantor pusat dan kantor perwakilan di seluruh Indonesia.
“Jumlah peserta melebihi ekspektasi kami, tiba-tiba ada 300-an beserta ikut secara daring dan di ruangan sendiri ada 30 peserta yang diseleksi. Ini sangat menggembirakan kami karena akan memberikan jejaring dalam mengomunikasikan kebijakan Kemenkeu,” ujarnya saat membuka acara pelatihan tersebut di Jakarta, Selasa (2/08/2022).
Dia mengharapkan bisa muncul dari pelatihan tersebut adalah penulis-penulis yang handal yang mampu menjelaskan kebijakan kementerian terkait dengan kebijakan penganggaran, perpajakan, pengelolaan aset negara hingga hubungan keuangan antara pusat dan daerah.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi harian Bisnis Indonesia Maria Yuliana Penyamin mengatakan pihaknya mendorong tumbuhnya budaya menulis di kalangan pemerintahan supaya masyarakat juga mendapatkan informasi dari sisi pemerintahan.
“Pemerintah perlu menjelaskan apa yang dikerjakan dan kebijakan yang diambil melalui para penulis dari pemerintahan. Dengan begitu masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan tidak hanya dari penulis independen tapi juga dari otoritas yang mengelola kebijakan publik,” katanya.
Menurut Puspa, ada banyak hal terkait kebijakan Kementerian Keuangan yang perlu dijelaskan kepada masyarakat agar memahaminya dengan baik dan tepat.
“Pelatihan ini juga diikuti teman-teman di daerah sebagai upaya mendukung program EKSIS Kemenkeu yang merupakan bagian dari program Kemenkeu Satu yang saat ini sedang digalakkan ke seluruh pegawai Kemenkeu sampai ke daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Wapemred harian Bisnis Indonesia Fahmi Achmad mengatakan program kepenulisan memberikan dampak besar terhadap munculnya gagasan terbaik pembangunan sehingga perlu didorong secara nyata.
“Perlu banyak kelas menulis di media massa supaya gagasan besar bisa muncul di media massa. Jika para pakar aktif menulis di media massa, ilmu pengetahuan akan mengalir dengan mudah ke masyarakat,” ujar Fahmi.
Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad memberikan materi dalam Workshop Penulisan Opini di Media Massa di Jakarta, Selasa (2/8). Workshop menulis opini di media massa ini diselenggarakan secara hybrid oleh Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Bisnis Indonesia dengan diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenkeu dari berbagai daerah di Indonesia.