Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Taiwan, Xi Jinping Ancam AS: Jangan Bermain Api dengan China

Presiden China Xi Jinping memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar tidak “bermain api” atas Taiwan.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan 2012 di Gedung Putih/ Bloomberg
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan 2012 di Gedung Putih/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar tidak “bermain api” atas Taiwan dalam panggilan telepon yang sangat dinanti sekitar dua jam setelah rencana perjalanan Ketua DPR Nancy Pelosi ke pulau itu bulan depan memicu ketegangan baru.

“Mereka yang bermain api akan binasa. Diharapkan AS akan melihat dengan jelas tentang ini,” ujar Xi Jinping, menurut pernyataan China.

Dia juga mendesak AS untuk menerapkan tiga komunike bersama yang menjadi landasan bagi hubungan kedua negara “baik dalam perkataan maupun perbuatan”.

Xi bersumpah "dengan tegas" untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China dan mengatakan hal itu adalah "kehendak tegas lebih dari 1,4 miliar orang China".

Kali ini bukan untuk pertama kalinya Xi menggunakan bahasa seperti itu untuk mencegah Washington mendukung Taipei secara terbuka.

Pada November lalu, Xi juga memperingatkan Presiden AS dalam pertemuan puncak virtual bahwa China siap untuk mengambil “langkah tegas” jika Taiwan membuat langkah apa pun menuju kemerdekaan yang melanggar garis merah Beijing.

Sebagai tanggapan atas komentar Xi tentang Taiwan, Biden mengulangi kebijakan Washington dan mengatakan sikapnya tidak berubah dan bahwa “Amerika Serikat sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh selat Taiwan”, menurut pernyataan AS.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, tidak akan mengomentari pembicaraan telepon oleh China dan hanya mengatakan bahwa Biden dan Xi memiliki “pembicaraan langsung dan lugas”.

“Ini adalah sesuatu yang Anda dengar dari presiden sepanjang waktu. Itulah pentingnya memiliki percakapan antara pemimpin dengan pemimpin,” kata Jean-Pierre kepada wartawan pada konferensi pers kemarin seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (29/7/2022).

Tetapi sekali lagi, saya tidak akan berbicara atau mengkarakterisasi pembacaan panggilan dalam bahasa Mandarin,” ujarnya menambahkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper