Bisnis.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin menilai Indonesia merupakan negara yang diterima dengan baik oleh negara-negara di dunia sebagai mitra strategis.
Menurutnya, hal itu terbukti dari undangan lawatan dari Presiden China Xi Jinping kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.
"Presiden Jokowi diundang sebagai kepala negara pertama pascapandemi untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok [China]. Berbeda dengan undangan kepala negara untuk Olimpiade Musim Dingin Februari lalu," kata Siti Ruhaini melalui keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).
Siti menambahkan, undangan langsung dari Presiden Xi Jinping, penerimaan hangat Kaisar Narohito dan Permaisuri Masako serta penerimaan bersahabat Korea Selatan mencerminkan bahwa Indonesia bukan hanya pasar, tapi juga partner setara bagi ketiga negara.
Rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Jokowi ini, menurut Siti, dimaksudkan untuk menghasilkan suatu kemitraan yang timbal balik dimana Indonesia dipastikan juga meraup keuntungan.
Guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menyampaikan, pertemuan Presiden Jokowi dengan kepala negara G7 di Jerman, kunjungan kenegaraan ke Rusia dan Ukraina, disusul dengan lawatan ke negara-negara di kawasan Asia Timur (China, Jepang dan Korea Selatan) mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang menjunjung Politik Luar Negeri Bebas Aktif secara konsisten.
Baca Juga
"Secara geografis, Indonesia adalah negara yang besar dengan jumlah penduduk yang besar. Tapi tidak hanya itu, pasar Indonesia yang besar juga didukung dengan stabilitas sosial-politik yang organik dan resiliensi yang kuat. Ini menjadikan Indonesia seksi dimata negara-negara lain," kata Siti.
Oleh karenanya, Indonesia pun mendapatkan kepercayaan dan dukungan negara-negara dunia untuk mengemban peran-peran strategis seperti Presidensi G20 dan Keketuaan Asean tahun 2023.