Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina hari ke-153,  Rusia Gulingkan Rezim Zelensky

Diplomat top Rusia mengatakan tujuan menyeluruh Moskow adalah untuk menggulingkan pemerintah Zelensky.
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki hari ke 153 invasi, Rusia secara terang-terangan beberkan ada maksud menggulingkan kepemimpinan Volodymir Zelensky dari kursi kepemimpinan pemerintahan Ukraina.

Setelah bergelut sengit selama lebih dari 5 bulan, diplomat top Rusia mengatakan tujuan menyeluruh Moskow adalah untuk menggulingkan pemerintah Zelensky. 

Seakan dikonfirmasi, pernyataan tersebut semakin diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, yakni Sergiy Lavrov saat bicara kepada para delegasi utusan pertemuan puncak Liga Arab di Kairo pada hari Minggu (24/7/2022). 

Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa Moskow bertekad untuk membantu Ukraina "membebaskan diri dari beban rezim yang sama sekali tidak dapat diterima".

Berikut update rangkuman konflik Rusia vs Ukraina pada hari ke-152:

Ukraina berencana mulai ekspor biji-bijian minggu ini

Ukraina mengatakan pihaknya berharap dapat mulai mengekspor biji-bijian dari pelabuhannya minggu ini. Rincian prosedur akan segera diterbitkan oleh pusat koordinasi bersamaan dengan selesainya proses kerja sama dengan industri perkapalan, jelas wakil juru bicara PBB Farhan Haq. 

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menekankan bahwa Turki mengharapkan Kyiv dan Moskow mampu menjaga tanggung jawab mereka di bawah kesepakatan ekspor gandum yang baru-baru ini ditandatangani.

Rusia bakal kembali pangkas pasokan gas ke Eropa

Gazprom Rusia akan mengurangi pasokan gas setelah mengumumkan pengurangan drastis pengiriman gas melalui pipa utamanya ke Eropa mulai Rabu (27/7/2022). 

Perusahaan tersebut mengatakan akan menghentikan pengoperasian salah satu dari dua turbin yang beroperasi terakhir karena kondisi teknis mesin, hingga harus memotong pengiriman gas harian melalui pipa Nord Stream menjadi 33m meter kubik per hari - sekitar 20% dari kapasitas pipa.

Jerman ragukan pernyataan Gazprom soal rencana pemotongan pasokan gas ke Eropa 

Grup Jerman Siemens Energy membantah alasan Gazprom, dengan mengatakan pihaknya melihat bahwa tidak ada hubungan antara turbin dan pemotongan gas yang telah diterapkan atau diumumkan pada sebuah pernyataan kepada Agence France-Presse. Untuk diketahui, Siemens Energy sebelumnya telah ditugaskan untuk memelihara turbin.

Zelensky serukan Eropa untuk lakukan perlawanan demi sikapi permainan ancaman gas Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Eropa untuk membalas "perang gas" yang dilakukan oleh Rusia. 

“Ini adalah perang gas terbuka yang dilancarkan Rusia terhadap Eropa yang bersatu… Dan itulah mengapa perlu untuk membalas,” katanya, seraya menambahkan Eropa harus meningkatkan sanksinya terhadap Moskow.

Ukraina klaim telah hancurkan 50 depot amunisi Rusia

Ukraina mengatakan telah menghancurkan 50 depot amunisi Rusia menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi (Himars) yang dipasok AS pada Senin (25/7/2022). 

Sistem tersebut, merupakan hibah amunisi yang dikirimkan AS pada akhir bulan lalu. Pihak Ukraina menyebutkan, sistem amunisi tersebut mampu mengubah kondisi perang menjadi cukup menguntungkan bagi Ukraina dengan membongkar logistik Rusia dan memperlambat serangannya, jelas pihak berwenang Ukraina.

“Ini memotong rantai logistik [Rusia] dan menghilangkan kemampuan mereka untuk melakukan pertempuran aktif dan menyerang angkatan bersenjata kami dengan tembakan berat,” kata menteri pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov.

Rusia sandera politisi Liberal

Pihak berwenang Rusia secara singkat menahan seorang politisi liberal berusia 72 tahun dan kritikus Kremlin yang baru-baru ini kembali ke Moskow dari luar negeri pada hari Senin. 

Leonid Gozman ditahan setelah kementerian dalam negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapannya dengan tuduhan dia gagal memberitahu pihak berwenang tentang kewarganegaraan Israelnya dalam waktu yang ditentukan, menurut Associated Press.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper