Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (SBU) dan Jaksa Agung Ukraina akibat dituduh berkhianat dan berkolaborasi dengan Rusia.
Pemecatan terhadap kepala SBU Ivan Bakanov, teman masa kecil Zelensky dan Jaksa Agung, Iryna Venediktova dilakukan secara mendadak. Keduanya memainkan peran kunci dalam penuntutan atas kejahatan perang Rusia.
Pengumuman yang disampaikan lewat Surat Keputusan Presisen itu dimuat di situs web presiden.
Dalam sebuah posting Telegram, Zelensky mengatakan, bahwa dia telah memecat pejabat tinggi itu karena terungkap a banyak badan di bawah kewenangan mereka berkolaborasi dengan Rusia. Masalah itu juga merambat ke sejumlah lembaga lain.
Dia mengata, ada 651 kasus dugaan pengkhianatan dan kolaborasi yang terungkap dilakukan pejabat kejaksaan dan penegak hukum, dan bahwa lebih dari 60 pejabat dari badan pimpinan Bakanov dan Venediktova sekarang bekerja melawan Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia.
Banyaknya kasus pengkhianatan menjadi tantangan besar infiltrasi Rusia yang dihadapi oleh Ukraina saat berperang melawan Moskow untuk bertahan hidup.
“Serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara telah menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait. Masing-masing pertanyaan ini akan menerima jawaban yang tepat,” ujar Zelensky seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (18/7/2022).
Diduduki Rusia
Pasukan Rusia telah merebut wilayah selatan dan timur Ukraina selama invasi yang telah menewaskan ribuan orang. Serangan itu membuat jutaan orang mengungsi dan menghancurkan kota-kota.
Masih belum jelas bagaimana wilayah selatan Kherson yang diduduki Rusia jatuh begitu cepat. Hal itu berbeda dengan perlawanan sengit di sekitar Kyiv yang memaksa Rusia akhirnya mundur untuk fokus merebut jantung industri Donbas di timur.
Dalam pidato malamnya, Zelensky mencatat penangkapan baru-baru ini atas dugaan pengkhianatan mantan kepala SBU yang mengawasi wilayah Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 yang masih dilihat oleh Kyiv dan Barat sebagai tanah Ukraina.
Dia mengatakan telah memecat pejabat tinggi keamanan pada awal invasi, sebuah keputusan yang dia katakan sekarang terbukti dapat dibenarkan.
“Bukti yang cukup telah dikumpulkan untuk melaporkan orang ini atas dugaan makar. Semua kegiatan kriminalnya didokumentasikan,” tegasnya.
Bakanov ditunjuk untuk memimpin SBU pada 2019, salah satu dari sederet wajah baru yang menjadi terkenal setelah Zelenskiy, mantan komedian, memenangkan pemilihan presiden awal tahun itu.
Zelensky menunjuk Oleksiy Symonenko sebagai jaksa agung baru dalam perintah eksekutif terpisah yang juga dipublikasikan di situs presiden.