Bisnis.com, JAKARTA - Partai Buruh, salah satu partai politik anyar yang akan terjun ke Pemilu 2024, menetapkan empat target yang ingin dicapai pada pesta demokrasi mendatang.
Pertama, lolos ambang parlemen atau parlementary threshold. Sesuai UU No. 7/2017 (UU Pemilu), ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Artinya, partai politik yang ingin menempatkan wakilnya di DPR atau DPRD harus memperoleh setidaknya 4 persen suara dalam Pemilu legislatif.
“[Targetnya] sebesar 4-5,2 persen atau sekitar 5,6 juta-7 juta orang memilih Partai Buruh [pada Pemilu 2024],” tulis Partai Buruh dalam rilis pers, pada Rabu (13/7/2022).
Kedua, memperoleh 15 sampai 20 kursi di DPR. Ketiga, memenangkan 5 sampai 10 orang buruh jadi bupati/wali kota atau wakilnya. Keempat, memperoleh 5 sampai 10 persen dari total jumlah kursi di masing-masing DPRD provinsi dan kabupaten/kota Indonesia.
Adapun, Partai Buruh sebenarnya sudah tiga kali mengikuti Pemilu, tetapi perolehan suaranya tak pernah mencapai 1 persen. Partai Buruh, yang sebelumnya menggunakan nama Partai Buruh Nasional, pertama kali terjun ke politik elektoral pada Pemilu 1999, namun mereka hanya memperoleh 140.980 suara atau 0,13 persen dari total suara nasional.
Lalu Pemilu 2004, dengan nama Partai Buruh Sosial Demokrat, mereka memperoleh 636.397 suara atau 0,56 persen. Terakhir, pada Pemilu 2009 memperoleh 265.203 suara atau 0,25 persen.
Baca Juga
Setelah absen di dua Pemilu terakhir, kini Partai Buruh mendeklarasikan diri untuk ikut serta kembali di Pemilu 2024.
Saat ini, Partai Buruh diketuai oleh Said Iqbal, yang juga presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Partai Buruh mengklaim punya lima juta anggota yang tergabung dalam berbagai serikat buruh di Indonesia.