Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan narasi optimisme tentang membaiknya kondisi pandemi Covid-19 menjadi penyebab kelalaian masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.
Adib juga menuding bahwa narasi-narasi yang disebarluaskan oleh berbagai pihak tersebut, menjadi salah satu alasan dari lambatnya cakupan vaksinasi dosis ketiga di Indonesia, yang saat ini berada di bawah angka 30 persen.
“Kita seharusnya lebih berfokus kepada suatu upaya preventif dari masyarakat seperti tetap menggunakan masker baik di ruangan terbuka ataupun tertutup dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi periode puncak tersebut,” jelas Adib kepada wartawan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2022).
Sementara itu, Adib mengimbau pemerintah untuk mampu mengembalikan kesadaran masyarakat pada kenyataan bahwa masih berlangsungnya pandemi Covid-19 di Indonesia maupun dunia dan belum dapat dipastikan kapan pandemi ini akan berakhir.
“Saya tekankan bahwa pandemi belum selesai. Masyarakat harus benar-benar menjaga kesehatan dan jangan memaksakan diri jika tengah berada dalam kondisi sakit,” tegas Adib.
Selain itu, meskipun bukan merupakan upaya utama dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19, Adib menegaskan bahwa vaksinasi menjadi salah satu upaya pencegahan terbaik yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar dapat terhindar dari kemungkinan tertular virus Covid-19.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah telah memprediksikan puncak gelombang Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 pada minggu ketiga Juli 2022. Adapun hingga saat ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan bahwa sebaran BA.4 dan BA.5 di seluruh wilayah di Indonesia telah mencapai angka 80 persen dan hingga 100 persen untuk wilayah DKI Jakarta.