Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pertemuanya secara bilateral dengan Presiden Indonesia Joko Widodo diselenggarakan secara substantif dan layaknya pertemuan bisnis.
Hal itu disampaikan oleh Putin saat memberikan keterangan kepada pers setelah bertemu dengan Jokowi, Kamis (30/6/2022), di Istana Kremlin, Moskow, Rusia. Jokowi bersama rombongan dari Indonesia melakukan kunjungan ke Rusia setelah sebelumnya mengunjungi Ukraina, Rabu (29/6/2022).
"Pembicaraan hari ini dengan Mr. Joko Widodo diadakan layaknya pertemuan bisnis dan berlangsung secara substantif," terang Putih, dikutip dari situs resmi Kremlin, Sabtu (2/7/2022).
Putin menyatakan senang bertemu dengan Jokowi yang mengunjungi Kremlin pertama kalinya. Sebelumnya, dua pemimpin negara telah bertemu beberapa kali di forum APEC, China pada 2014; KTT Rusia-ASEAN di Sochi pada 2016; dan di sela-sela East Asia Summit di Singapura pada 2018. Keduanya juga sudah melakukan percakapan via telepon pada 28 April 2022.
"Kami senang menyambut Presiden Republik Indonesia ke Kremlin. Ini merupakan kunjungan pertama Mr. Joko Widodo sebagai Presiden. Kami senang menyambut anda," ucap Putin.
Putin lalu menekankan bahwa Indonesia merupakan mitra kunci Negara Beruang Merah itu di kawasan Asia-Pasifik. Dia menilai hubungan Rusia-Indonesia, konstruktif, menguntungkan kedua belah pihak, dan berkembang dengan stabil.
Baca Juga
Putin menyebut kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Rusia dan Indonesia menunjukkan dinamika yang positif. Total nilai perdagangan antara kedua negara pada 2021 tumbuh di atas 40 persen, dan saat ini sudah tumbuh sekitar 65 persen pada lima bulan pertama 2022.
Ke depan, kedua negara menyatakan ingin membuka peluang kerja sama ekonomi baru salah satunya melalui Russian-Indonesia Joint Commission on Trade, Economic, and Technical Cooperation. Putin juga menekankan pentingnya menciptakan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan kawasan Eurasia (Eurasian Economic Union).
"Kami berharap pembicaraan terkait dengan rancangan kesepakatan ini bisa diselenggaran sebelum akhir tahun dan bisa membuahkan hasil," ungkapnya.
Selama pembicaraan dengan Jokowi, Putin menyebut tertarik untuk berpartisipasi dalam pengembangan pembangkit listrik energi nuklir oleh perusahaan Rusia (Rosatom). Tidak hanya itu, dia juga menyebut tertarik untuk ikut dalam proyek Ibu Kota Negara, pembukaan kembali penerbangan dari Moscow ke Bali, dan lain-lain.
Kendati sedikit berbicara soal perang dengan Ukraina, Putin menyebut telah berdiskusi dengan Jokowi soal logistik pangan dan produk pertanian lain yang meliputi pupuk mineral kepada pasar global.
"Kami tentunya berniat untuk memenuhi kewajiban kami dengan niat baik yakni terkait dengan pasokan pangan, pupuk, sumber daya energi, dan barang-barang penting. Dalam konteks ini, kami menilai penting untuk mengembalikan rantai pasok yang terhambat karena sanksi," ucapnya.
Sebelum menutup pernyataannya, Putin juga menyatakan dukungan kepada Indonesia dalam memimpin dan menyelenggarakan KTT G20 pada akhir tahun nanti.