Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Transformasi Teknologi Kesehatan Lewat Digitalisasi Rekam Medis Pasien

Menkes ungkap transformasi teknologi kesehatan yang sedang diupayakan Pemerintah selain aplikasi PeduliLindungi yakni digitalisasi rekam jejak medis pasien.
Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman berkonsultasi dengan dokter via layanan telemedisin/Freepik
Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman berkonsultasi dengan dokter via layanan telemedisin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terdapat transformasi teknologi kesehatan yang sedang diupayakan Pemerintah selain aplikasi PeduliLindungi.

Budi menyebutkan, Kemenkes akan memastikan rekam medis di rumah sakit dicatat dan direkam dengan baik secara digital. Dirinya juga akan meminta ke tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan untuk menyerahkan rekam medis secara keseluruhan kepada pasien.

"Sehingga dengan demikian akan menjadi lebih transparan informasi mengenai pasien kepada pasiennya sendiri dan semua data itu adalah milik pasien," katanya dikutip melalui laman Sehatnegeriku, Selasa (31/5/2022).

Dengan demikian, sambungnya, melalui digitalisasi rekam jejak pasien, semua rumah sakit bisa mengakses riwayat kesehatan dan penanganannya dengan mudah. Tujuannya, pasien tidak perlu melakukan tes kesehatan seperti rontgen atau tes darah berulang-ulang jika berpindah rumah sakit 

Selain itu, pihaknya juga akan mentransformasi sistem pengkodean obat-obatan dan pelayanan lainnya di rumah sakit. Menkes meminta seluruh kode-kode tersebut seragam di semua rumah sakit.

Tidak hanya itu, Menkes juga menyampaikan bahwa ke depan Pemerintah akan menggalakkan bioteknologi yang bisa dipakai sebagai alat diagnosis. Pasalnya, selama ini untuk melihat kondisi kesehatan seseorang diambil dari darah, MRI, CT Scan.

Menurutnya, mesin genome sequencing saat ini hanya ada 12, sehingga nanti akan ada sekitar 30 yang akan digunakan di rumah sakit rujukan nasional.

Perinciannya, RS Kanker Dharmais; RS PON untuk stroke; RSCM untuk penyakit metabolik seperti diabetes dan ginjal; RS di Yogyakarta; kemudian RSPI untuk infeksi; dan RS Sanglah untuk aging and wellness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper