Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki progres yang baik dalam upaya penurunan angka stunting.
Menurutnya, angka prevalensi stunting kini menurun signifikan dari 30,8 persen pada 2018 yang kemudian menurun pada 2019 menjadi 27,7 persen, dan pada 2021 menjadi 24,4 persen.
“Saat ini Indonesia telah menetapkan provinsi-provinsi prioritas untuk penurunan angka stunting yakni 7 provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi dan 5 provinsi yang memiliki kasus stunting terbanyak, dengan target penurunan angka prevalensi stunting nasional hingga 14 persen pada 2024,” ujarnya, dikutip melalui Youtube Akademi Desa, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga
Lebih lanjut, Menkes pun memastikan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki komitmen tinggi dalam upaya pemberantasan stunting, khususnya melalui penguatan intervensi spesifik terhadap bayi sejak dalam kandungan hingga setelah lahir.
Tidak hanya itu, pendidikan nutrisi dan kesehatan, skrining anemia, peningkatan imunitas gadis dan ibu hamil, perawatan kehamilan (antinatal care), pemberian suplemen makanan untuk ibu hamil dengan malnutrisi energi kronis dan untuk anak di bawah lima tahun dengan malnutrisi akut, juga terus dilakukan.
“Selain itu, intervensi sensitif termasuk pendidikan kesehatan untuk gadis dewasa, wanita hamil, keluarga dengan anak di bawah lima tahun, keluarga peserta program perlindungan sosial, program keluarga pasca melahirkan, pemeriksaan kesehatan untuk usia subur, penyediaan air dan sanitasi yang baik, serta pemberian pendampingan kepada keluarga yang memiliki anak stunting,” tuturnya.