Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-93: Astaga, Rusia Tembak Warga Sipil Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyoroti penyerangan yang terjadi di Kharkiv. Rusia terus menembaki Kharkiv lagi.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan militer Rusia kembali melakukan serangannya secara lebih intensif pada Invasi yang dilancarkan di hari Ke-93.

Dilaporkan sebanyak sembilan warga Kharkiv tutup usia pada serangan yang dilancarkan Rusia pada Jum’at (27/5/2022). Serangan tersebut terjadi tepat dua minggu pasca Ukraina berhasil mendorong mundur Rusia dari kota Kharkiv. 

Gubernur regional Kharkiv, Oleh Synehubov, mengatakan sedikitnya sembilan orang tewas dan 17 terluka dalam serangan di bagian utara kota itu.

"Selama dua minggu ini (kondisi kota kharkiv) relatif tenang... Saya pikir mereka hendak menyapa, memberi tahu kami bahwa mereka masih di sana, (dan) mencoba membuat panik," jelasnya.

Dalam pidatonya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga menyoroti penyerangan yang terjadi di Kharkiv.

“Hari ini, penjajah menembaki Kharkiv lagi. Saat ini, daftar korban tewas termasuk sembilan orang. 19 terluka. Semua warga sipil. Seorang anak (lima bulan) dan seorang ayah terbunuh. Sang ibu dalam kondisi kritis. Di antara yang terluka di Kharkiv juga seorang gadis berusia sembilan tahun.” tulis Zelenskiy.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga menuduh Moskow telah melakukan "genosida" di wilayah timur Donbas, di mana kota Sievierodonetsk itu kini tengah menderita akibat serangan hebat yang dilancarkan oleh Rusia.

“Semua (serangan) ini, termasuk deportasi rakyat kami dan pembunuhan massal warga sipil, adalah kebijakan genosida yang jelas dilakukan oleh Rusia.” tandasnya.

Di  tengah kerusuhan yang terus menggempur kota-kota di Ukraina, Amerika Serikat dilaporkan sedang bersiap untuk mengirim sistem roket jarak jauh yang canggih ke Ukraina.

Hal tersebut merupakan jawaban dari permohonan bantuan yang sempat diserukan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Dmytro Kuleba yang disampaikan dalam beberapa waktu lalu.

Kuleba mengatakan kebutuhan paling mendesak Ukraina adalah sistem peluncuran roket ganda (MLRS) untuk melawan keunggulan Rusia dalam persenjataan berat.

Sebelumnya, beberapa negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah memberikan bantuan persenjataan jarak jauh, termasuk howitzer M777 dari Washington dan rudal anti-kapal Harpoon dari Denmark untuk Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper