Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan terdapat tiga faktor yang menjadi landasan untuk mendukung kebijakan pelonggaran pemakaian masker.
Dia menjabarkan, keputusan melonggarkan pemakaian masker bukan tidak mempertimbangkan kondisi riil pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Penilaian risiko berdasarkan beberapa indikator penting yakni data harian terus menurun seperti kemarin 19 Mei hanya ditemukan 318 kasus baru Covid-19 dengan jumlah spesimen diperiksa sebanyak 127.464," ujarnya lewat konferensi pers, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/5/2022).
Penurunan kasus konfirmasi harian tersebut disebutkan turut berdampak kepada positivity rate juga menurun yakni kurang dari 3 persen untuk saat ini.
Selanjutnya, dia mengatakan tingkat keterisian rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 juga sangat rendah, yakni kurang dari 3 persen.
"Tren kasus baru, hospitalisasi, perawatan intensif harian dan kematian di Indonesia masih rendah," katanya.
Alhasil, dia mengatakan situasi ini lebih baik jika dibandingkan dengan situasi pasca-libur panjang Idulfitri dan Natal-Tahun baru tahun sebelumnya.
"Pada tahun ini kondisi sudah sangat berbeda, termasuk capaian vaksinasi yang sudah tinggi. Lebih dari 409 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan atau lebih dari 61 persen dari total 270 juta warga Indonesia sudah divaksinasi secara lengkap sehingga semua indikator mendukung keputusan pelonggaran masker di luar ruang ini," kata Reisa.