Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MA Tolak Kasasi Mantu Eks Dirut BBTN Maryono

Widi Kusuma Purwanto adalah terdakwa kasus gratifikasi kredit BTN yang juga menjerat mertuanya, Maryono.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perseroan per 31 Maret 2019, di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perseroan per 31 Maret 2019, di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi dari menantu bekas Direktur Utama BTN (BBTN) Widi Kusuma Purwanto.
 
Widi adalah terdakwa kasus gratifikasi kredit BTN yang juga menjerat mertuanya, Maryono. Sidang putusan kasasi Widi dibacakan oleh Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto pada 12 Mei 2022 lalu.
 
“Amar putusan, ditolak,” demikian ditulis dari laman resmi MA, Kamis (19/5/2022).
 
Dalam catatan Bisnis, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman terdakwa kasus, Widi Kusuma Purwanto dari 3 tahun menjadi 5 tahun penjara.

"Menjatuhkan pidana penjara selama 5 tahun dan denda sebesar Rp250 juta, dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan," demikian putusan yang dikutip Bisnis, Selasa (23/11/2021).

Widi adalah menantu mantan Direktur Utama BTN Maryono. Dia dan ayah mertuanya itu terbukti menerima gratifikasi terkait pencairan kredit sejumlah perusahaan. Widi dan Maryono kemudian divonis 3 tahun penjara di pengadilan tingkat pertama.

"Terbukti secara sah melakukan korupsi sebagaimana dakwaan kedua, menjatuhkan pidana selama 3 tahun penjara," kata Hakim saat membacakan putusan, Rabu (4/8/2021).

Kendati demikian, hakim menyatakan bahwa Widi tidak terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagaimana yang didakwakan jaksa penuntut umum.

"Menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dalam dakwaan primer, terdakwa juga tidak terbukti melakukan pencucian uang," kata Hakim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper