Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa penentuan kuota haji Indonesia sepenuhnya wewenang pemerintah Arab Saudi.
"Kuota haji yang punya kewenangan untuk membagi adalah pemerintah Saudi. Dia tahu berapa jumlah yang boleh datang," katanya kepada awak media, Jumat (22/4/2022).
Lebih lanjut, Wapres juga mengatakan bahwa dalam keadaan normal, Indonesia diberikan kuota lebih dari 200.000 jemaah. Namun, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19. Indonesia hanya mendapatkan jatah kuota sekitar 100.000 jemaah pada tahun ini.
"Kita syukuri, kita terima. Orang sudah 2 tahun orang kita banyak yang belum berangkat [ibadah] haji, syukur kalau nanti dikasih lebih," imbuhnya.
Dengan jumlah tersebut, kata Wapres, Indonesia termasuk negara dengan kuota haji terbanyak jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Meskipun demikian, pengurangan kuota haji ini serta penundaan keberangkatan haji selama 2 tahun otomatis membuat antrean jemaah ibadah haji semakin panjang.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama menyebut Kerajaan Arab Saudi akan melakukan penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 dengan total 1 juta jemaah.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menuturkan pemerintah sedang berupaya untuk mendapatkan tambahan kuota haji kepada Kerajaan Arab Saudi.
“Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap,” katanya melalui keterangan pers, Sabtu (9/4/2022).