Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan upaya pemerintah Indonesia terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Dalam sebulan terakhir ini, Indonesia telah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan berbagai negara, termasuk dengan Ukraina dan Rusia," katanya dalam RDP dengan Komisi I DPR RI, dikutip dari YouTube Komisi I DPR RI, Rabu (6/4/2022).
Lebih lanjut, Menlu memaparkan pokok-pokok pesan yang disampaikan Pemerintah Indonesia dalam sejumlah pertemuan tersebut salah satunya terkait prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
"Dalam hal tersebut, Indonesia selalu konsisten. Konsistensi ini ditunjukkan, pada saat pemungutan suara di sidang majelis umum PBB dimana Indonesia voted yes untuk resolusi 'Agression Against Ukraine' pada 2 Maret 2022, dan resolusi 'Humanitarian Consequences of the Agression Againts Ukraine' pada 24 Maret 2022," ungkapnya.
Menlu menegaskan bahwa Indonesia meminta agar perang harus segera dihentikan karena kalau tidak situasi kemanusiaan akan semakin memburuk di Ukraina.
Retno menyebutkan bahwa saat ini lebih dari 4,2 juta orang telah mengungsi dari Ukraina, sedangkan 6,5 juta orang menjadi pengungsi internal dan jumlah korban jiwa semakin banyak.
Baca Juga
"Wamenlu Ukraina menyampaikan bahwa bahan pangan sudah sangat menipis, oleh karenanya Ukraina dalam beberapa kali kesempatan telah meminta bantuan kemanusiaan ke semua negara, termasuk Indonesia, terutama dalam bentuk bahan pangan," katanya.
Pemerintah Indonesia juga mengharapkan perundingan kedua belah pihak terus diintesifkan guna mendapatkan penyelesaian damai.
Selain itu, kata Menlu, gencatan senjata diperlukan agar bantuan kemanusiaan bisa diberikan.