Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menyayangkan beredarnya video 'pemecatan' Terawan Agus Putranto di media sosial.
Pasalnya, proses penanganan permasalahan etik kedokteran bersifat privat atau tidak untuk konsumsi publik.
"Ranah etik ini adalah personal, kami sangat menyayangkan viral-nya video karena kami tidak mengetahui hal itu," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IX DPR RI dan PB IDI, dikutip dari YouTube Komisi IX DPR RI, Senin (4/4/2022).
Adib pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi secara internal terkait tersebarnya video tersebut.
"Kita tidak juga bisa menghindari karena proses-proses sidang di Muktamar, ada sidang pleono, khusus komisi sebenarnya semua sifatnya internal, tidak ada sifatnya luas dan ini yang kami sayangkan kemudian ada hal-hal yang jadi viral dan itu jadi kegaduhan," ujar Adib.
Senada, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Padjajaran Romli Atmasasmita juga menyayangkan keputusan majelis terkait kode etik yang dilanggar Terawan menjadi konsumsi publik.
Baca Juga
"Keputusan majelis kode etik itu kan rahasia. Banyak dokter yang melanggar kode etik tapi dikelola dengan bagus sehingga tidak semua orang tahu, tapi untuk kasus Terawan kok semua orang tahu, ada apa?" katanya.
Menurutnya, membuka pelanggaran etik di tengah publik sama saja dengan memberikan hukuman sosial atau dipermalukan.
Dengan demikian, dia menilai wajar jika yang bersangkutan tidak kooperatif dalam pertemuan-pertemuan berikutnya.