Bisnis.com, JAKARTA--Polda Papua mengungkapkan ada dua orang warga yang menjadi korban perampasan dan penganiayaan massa saat aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Nabire Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustafa Kamal mengemukakan kedua korban itu berinisial U (40) yang berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan dan PIS (32) karyawan swasta.
Kamal menjelaskan bahwa aksi demo penolakan tersebut terjadi di Pasar Karang Tumaritis Jalan Jenderal Sudirman, Keburahan Karang Tumaritis Kabupaten Nabire Papua pada hari ini Kamis 31 Maret sekitar pukul 12.11 WIB.
"Total korbannya ada dua orang," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (31/3).
Menurut Kamal, pada saat aksi demo dibubarkan petugas, kedua korban tersebut diketahui tengah berada di dalam Pasar Karang dan didatangi oleh 20 orang massa aksi.
Kemudian, lanjut Kamal, 20 orang itu langsung memukul korban di bagian kepala belakang, mulut dan hidung.
Baca Juga
"Selain itu para pelaku juga mengambil paksa ponsel milik korban," katanya.
Kamal mengatakan bahwa puluhan pelaku tersebut kini tengah diburu oleh Kepolisian untuk diproses hukum. Menurut Kamal, kondisi di wilayah Nabire sudah mulai kondusif.
"Kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi kejadian tersebut dan disampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa saat ini banyak foto-foto beredar yang tidak benar yang bersifat hoax seperti kejadian di tempat lain namun di buat seolah-olah terjadi di Nabire, kami tegaskan bahwa itu tidak benar," ujarnya.