Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly minta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dievaluasi usai memecat Terawan Agus Putranto.
Sekadar informasi, mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dipecat secara permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Terawan karena dinilai melanggar etika kedokteran saat menjalankan tugas sebagai dokter.
Yasonna mengatakan bahwa sebelum gonjang ganjing Keputusan IDI tentang pemberhentian Terawan, awal Maret merasa sangat beruntung mendapat Vaksin Nusantara (Vaknus) darinya.
“Oleh karena kredibilitas dan keahlian Terawan yang tidak saya ragukan, sejak lama saya sangat berminat untuk Vaknus,” katanya melalui Instagram, Rabu (30/3/2022).
Yasonna menjelaskan bahwa tahu banyak pejabat tinggi negara yang sudah menerima suntikan Vaknus dari Terawan. Mereka diklaimnya sangat meyakini keampuhannya.
Setelah disuntik, Yasonna merasa baik-baik saja. Dia tak ragu menerima Vaknus. Pada saat yang sama, politisi PDIP ini membawa dua orang teman yang ingin mengikuti metode cuci otak dengan Digital Subtraction Angiography (DSA)
Baca Juga
Sahabat Yasonna sangat tertarik karena kesaksian dari beberapa teman yang telah pernah mendapat treatment DSA. Hasilnya memuaskan.
Itulah menurut Yasonna testimoni dari pengalaman sendiri. Dia yakin itu dialami juga oleh pasien lainnya.
Oleh karena itu, Yasonna sangat menyesalkan putusan IDI tersebut. Apalagi sampai memvonnis tidak diizinkan melakukan praktik untuk melayani pasien.
“Posisi IDI Harus dievaluasi! Kita harus membuat undang-undang yang menegaskan izin praktek dokter adalah domain pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” ucapnya.
Pemecatan Terawan sendiri dilakukan berdasarkan hasil keputusan Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022).