Bisnis.com, JAKARTA - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah dipecat permanen oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Menurut Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) yang juga anggota IDI, Pandu Riono, Terawan dipecat lantaran telah melakukan pelanggaran etika berat.
“Pelanggaran etika berat,” ucap Pandu tanpa merinci pelanggaran etika yang dimaksud kepada Bisnis, Sabtu (26/3/2022).
Terawan adalah inisiator Vaksin Nusantara untuk melawan pandemic Covid-19. Vaksin ini berbeda dengan vaksin Covid-19 umumnya, karena berbasis sel dendriti. Sel yang berasal dari individu yang akan divaksinasi setelah melalui proses selama sekitar 7 hari.
Vaksin Nusantara telah melalui uji klinis fase 2 dan akan memasuki uji klinis fase 3, menurut studi terbaru yang dipublikasikan di clinicaltrials.gov, dilansir Bisnis pada 24 Agustus 2021.
Namun, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengungkapkan temuan dari inspeksi uji klinik fase I vaksin Nusantara.
Baca Juga
Dia mengatakan, dalam aspek Good Manufacturing Practice (GMP), vaksin yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak dibuat dalam kondisi steril.
“Produk vaksin dendritik tidak dibuat dalam kondisi yang steril," kata Penny dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).
Selain itu, BPOM sendiri memperoleh 3 temuan yang ganjil dari vaksin Nusantara yaitu, vaksin Nusantara berjalan tanpa pengawasan, tak memenuhi konsep pembuktian, dan belum diujicobakan ke hewan.
Pejabat dan Tokoh Publik
Meski belum selesai proses uji klinis pada tahap III, pada medio April 2021, sejumlah pejabat telah menerima suntikan booster dari vaksin tersebut.
Vaksin karya dokter berpangkat Letjen (Purn) itu bahkan sudah digunakan oleh tokoh dan pejabat Indonesia. Mulai dari Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang kala itu menjabat Panglima TNI, eks Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Staf Kepresiden Moeldoko, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Selain itu, banyak anggota DPR yang telah disuntik vaksin Nusantara di antaranya Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Komisi IX Nihayatul Wafiroh.
Kemudian, beberapa anggota Komisi IX DPR RI seperti Arzeti Bilbina, Saniatul Lativah, Sri Meliyana, Anas Thahir, serta Anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengaku telah disuntik vaksin Nusantara.
Tak patah arang, akibat ‘ditolak’ BPOM, Terawan mendapat dukungan dari DPR. Bahkan dia diundang untuk menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di ruang rapat Komisi VIII DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dalam kesempatan itu, Terawan juga menjawab tudingan kalau Vaksin Nusantara adalah buatan Amerika Serikat (AS).
"Dikatakan bahwa ini bikinan Amerika dan sebagainya ya selama ini diam saja, untuk apa dijawab. Kan mereka berpendapat," kata Terawan.
Pemerintah akhir tahun 2021 pun telah mengumumkan jika vaksin inisiasi mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresiden itu akan dijadikan vaksin booster pada tahun 2022.
"Arahan Bapak Presiden, beberapa opsi untuk vaksin booster juga akan dipersiapkan menggunakan vaksin Merah Putih, vaksin yang dikembangkan BUMN dengan Baylor (Medical College). Kemudian vaksin kerja sama dalam negeri, termasuk yang masuk dalam program Merah Putih adalah Unair dan Biotis, kemudian Bio Farma dan Baylor College, kemudian Kalbe Farma-Genexin, dan Anhui, plus vaksin Nusantara," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring, Senin (20/12/2021).
Namun, kabar vaksin Nusantara bakal dijadikan booster tidak diketahui kelanjutannya hingga kabar Terawan dipecat IDI.