Bisnis.com, JAKARTA - Kabar duka datang dari China. Pesawat Boeing 737 yang dioperasikan maskapai China Eastern Airlines dikabarkan jatuh di perbukitan di Guangxi, China pada Senin (21/3).
Dilansir dari New York Times, Senin (21/3), pemerintah China menyebut lebih dari 130 orang berada di dalam pesawat nahas itu.
Hal yang sama juga dikonfirmasi akun Twitter @ChinaAvReview. "State media just confirmed accident of #MU5735 [Media lokal mengkonfirmasi kecelakaan pesawat berkode MU5735]," cuitnya, Senin (21/3/2022).
Salah satu bukti terjadinya kecelakaan pesawat Boeing 737 di wilayah Guangxi adalah adanya rekaman asap dan api yang membumbung di lereng bukit.
Rekaman video yang beredar di dunia maya ini menunjukkan lereng bukit berhutan lebat terbakar disertai suara ledakan. Namun, tidak tertera dengan jelas lokasi rekaman tersebut.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @ChinaAvReview, tampak bekas kebakaran yang melanda kawasan perbukitan. Selain itu, ada video yang menunjukkan serpihan badan pesawat yang ditemukan di sekitar lokasi tersebut.
Hingga saat ini, berlum ada informasi resmi terkait penyebab jatuhnya pesawat dan jumlah korban. Sementara itu, tim penyelamat dikabarkan sudah menuju lokasi untuk mencari para korban.
"Saat ini tim penyelamat telah berkumpul dan sedang menuju lokasi,” ujar pemerintah China dalam siaran televisi dikutip dari The New York Times, Senin (21/3/2022).
Adapun, jatuhnya Boeing 737 ini menjadi salah satu kecelakaan udara terburuk di China setidaknya selama dua dekade terakhir.
China tercatat mampu menyelenggarakan penerbangan yang relatif aman, berkat armada pesawat produksi teranyar dan kontrol udara yang ketat.
More clips from the crash site pic.twitter.com/0mY1U9Vi7f
— ChinaAviationReview (@ChinaAvReview) March 21, 2022