Bisnis.com, JAKARTA - DPR mendukung anggaran untuk Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sebesar Rp1,5 triliun dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebesar Rp431 miliar tahun ini.
Kepala Densus 88 Antiteror Irjen Polisi Marthianus Hukom mengemukakan bahwa Komisi III DPR juga memberikan catatan khusus kepada Tim Densus 88 Antiteror agar melakukan tindakan humanis dan mengedepankan HAM.
"Catatan dari Komisi III DPR yaitu mengedepankan aspek profesionalitas, tanggungjawab publik dan pelaksanaan penindakan yang lebih humanis dan menghormati HAM," tuturnya di Gedung DPR, Senin (21/3).
Selain itu, menurut Marthianus, Komisi III DPR juga meminta agar Tim Densus 88 Antiteror dan BNPT melakukan sinergi lebih intensif untuk menangkal gerakan teror di Indonesia.
"Seperti meningkatkan komunikasi dan kordinasi untuk pemetaan jaringan terorisme," katanya.
Marthianus menjelaskan bahwa Tim Densus 88 Antiteror dan BNPT juga harus mengedepankan deteksi dini terhadap para pelaku teror agar tidak ada lagi aksi teror di Indonesia.
"Harus mengedepankan pendekatan lunak atau soft approach dan penguatan upaya preventif dan deteksi dini," ujarnya.
DPR Sepakati Anggaran Densus 88 Antiteror Rp1,5 Triliun dan BNPT Rp431 Miliar
DPR mendukung anggaran untuk Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sebesar Rp1,5 triliun dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebesar Rp431 miliar tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Andhika Anggoro Wening
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Komdigi Hapus 8 Ribu Lebih Kata Kunci soal Judi Online, Ini Rinciannya
32 menit yang lalu
Kim Jong-un Peringatkan Perang Nuklir Bisa Pecah Akibat Ulah AS
1 jam yang lalu
Prabowo Bertemu PM Inggris, Ini Isu yang Dibahas
5 jam yang lalu