Bisnis.com, DENPASAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengungkapkan alasan memilih Kabupaten Klungkung, Bali sebagai objek kunjungan lapangan bagi para delegasi Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (Global Platform for Disaster Risk Reduction/GPDRR).
Dia berharap para delegasi GPDRR dapat melihat sejarah masa lalu dan keindahan dari Kabupaten Klungkung sebagai contoh kearifan lokal dalam upaya pengurangan risiko bencana.
"Kabupaten Klungkung, khususnya Kertha Gosa memiliki warisan budaya yang luar biasa sebagai salah satu sasaran destinasi bagi para delegasi untuk belajar dari sejarah masa lalu dan keindahan tempat ini," ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
Suharyanto pun berharap para delegasi internasional dapat belajar dari berbagai kearifan lokal dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia.
"Indonesia dikenal sebagai laboratorium bencana karena sangat akrab dengan potensi bencana yang ada, sehingga banyak hal yang dapat dipelajari dari negara Indonesia dalam upaya pengurangan risiko bencana, khususnya melalui kearifan lokal," katanya.
Selain Kabupaten Klungkung, sebelumnya Suharyanto dan jajaran telah melalukan peninjauan lokasi destinasi lainnya bagi para delegasi GPDRR, yaitu Desa Wisata Penglipuran dimana masyarakat dan alam telah hidup harmonis dan memahami tahap-tahap penanggulangan bencana.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Kepala BNPB didampingi Deputi Bidang Sistem dan Strategi dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali turut mengunjungi Mertha Sari yang merupakan lokasi pengembangan ekosistem mangrove sebagai salah satu langkah mitigasi vegetasi.
Mertha Sari menjadi salah satu alternatif dalam rencana kunjungan Presiden Republik Indonesia dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekadar informasi, Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR ke-7 pada 23—28 Mei 2022.
Adapun, lokasi yang ditunjuk sebagai bagian dari kunjungan lapangan (field visit) bagi delegasi GPDRR, antara lain di Dewa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli dan Kertha Gosa, Kabupaten Klungkung.
Hal ini diharapkan bukti kearifan lokal yang dimiliki Indonesia menjadi kekuatan dalam membangun pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan Indonesia serta contoh pembelajaran penanggulangan bencana di kancah internasional.