Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kuasai PLTN Terbesar Eropa di Ukraina, Putin Banjir Kecaman

Rusia menyerang PLTN terbesar Eropa di Ukraina, Zaporizhzhia hingga menyebabkan kebakaran sebelum akhirnya menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Foto yang diabadikan pada 29 November 2016 ini menunjukkan penutup pelindung baru pada reaktor nuklir Chernobyl No.4 yang hancur di PLTN Chernobyl, yang terletak 110 kilometer di utara Kiev, ibu kota Ukraina./Antara
Foto yang diabadikan pada 29 November 2016 ini menunjukkan penutup pelindung baru pada reaktor nuklir Chernobyl No.4 yang hancur di PLTN Chernobyl, yang terletak 110 kilometer di utara Kiev, ibu kota Ukraina./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin dunia mengecam Rusia yang dinilai membahayakan keselamatan seluruh benua setelah pasukannya menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dan memicu kebakaran sebelum menguasainya.

Kebakaran terjadi di PLTN Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit tenaga nuklir terbesar di benua Eropa yang berada di Ukraina akibat diserang oleh Rusia.

Layanan darurat Ukraina telah berhasil memadamkan api yang berkobar di sebuah bangunan di luar perimeter pembangkit. Pihak berwenang mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menyita pembangkit tenaga nuklir tersebut.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan serangan sembrono Rusia dapat secara langsung mengancam keselamatan seluruh Eropa. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mendesak Moskow untuk menghentikan kegiatan militernya di sekitar lokasi.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengatakan bahwa serangan mengerikan dari Rusia sangat berbahaya dan mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera menghentikan serangan.

Sebelumnya, seorang guru yang tinggal di Zaporizhzhia mengatakan kepada program Today BBC Radio 4 bahwa dia melihat militer Rusia menembak dan melemparkan bom ke pembangkit tenaga nuklir sepanjang malam.

"Saya tahu bahwa salah satu bangunan terbakar tapi untungnya itu bukan stasiun nuklir yang sebenarnya, itu untuk orang-orang yang tinggal di sana. Tentu saja itu masih berita buruk tapi setidaknya itu bukan reaktor yang sebenarnya," katanya seperti dikutip BBC.com, Jumat (4/3).

Dia mengaku sangat khawatir karena bahaya itu tidak hanya untuk wilayahnya, tetapi untuk Ukraina dan seluruh dunia karena pembangkit tersebut adalah salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

"Ini gila, sebuah tindakan terorisme, saya tidak mampu lagi berkata-kata. Dunia harus melakukan sesuatu untuk itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper